Jepang Siap Bantu Pembangunan Jembatan Palu

Pembangunan Jembatan - Copy

TONDO, MERCUSUAR – Jembatan IV Palu yang roboh akibat dihantam tsunami pada 28 September 2018 lalu, segera akan dimulai proses pembangunannya, namun direncanakan jembatan yang baru akan  didirikan sedikit bergeser ke arah selatan dari lokasi sebelumnya.

Menindaklanjuti hal itu, Rabu 19/6/2019) tim dari Jepang bersama Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Palu telah meninjau lokasi rencana pembangunan jembatan tersebut, untuk itu bulan depan dimulai proses penyiapan lahan dan melakukan relokasi warga yang terdampak.

Kepala Dinas PU Kota Palu, Iskandar Arsyad mengatakan, jembatan Palu ini merupakan bantuan hibah dari Jepang jadi bukan bantuan lunak yang ada pengembaliannya. “InsyaAllah 100 persen gratis,” ujarnya.

Dia menjelaskan, jembatan yang akan dibangun dengan panjang jembatan 260 meter membentang dan menghubungi Jalan Rajamoili, Kelurahan Besusu Barat dan Jalan Cumi-cumi Kelurahan Lere, dimana ukuran jembatan dengan menggunakan konstruksi beton sehingga tidak lagi menggunakan baja dan jembatan ini lebih besar dari Jembatan Palu IV sebelumnya.

“Untuk nilai kontrak pengerjaan jembatan, tim Jepang tidak merinci berapa, kita hanya tahu bahwa jembatan ini akan dibangun atas bantuan mereka kepada Pemerintah Kota Palu, beton yang digunakan dari box metal yang distraching dari box beton yang terbuat dari kabel sehingga menggunakan teknologi tinggi dalam proses pengerjaanya,”ujar Iskandar.

Untuk ketinggian jembatan Palu ini setinggi 6,5 meter lebih tinggi dari sebelumnya hanya 4 meter, lanjut Iskandar. Dengan dibangunya jembatan ini,  maka akan berubah jalan yang berbelok ke kiri sebab sebelah kanan ke arah laut akan di kosongkan untuk membangun tanggul dan tanaman mangrove.

“Untuk jalan akan ditinggikan keatas sebesar kurang lebih 5 meter, tetapi jalan ini masih dapat dilewati air apabila terjadi tsunami, namun energy hantaman air untuk masuk ke pemukiman akan diredam, untuk itu akan ada pembebasan lahan sebab jembatan akan bergeser ke arah bangunan lapangan futsal itu,”jelasnya.

Pastinya masyarakat yang terkena relokasi akan disiapkan lahan dan rumah pengganti di Kelurahan Tondo, semacam tukar guling, sebab lokasi dibawah jembatan akan di jadikan ruang terbuka hijau untuk wisata.

Menurut Iskandar, pada Agustus tahun ini akan dimulai proses sosialisasi ke warga yang akan dipindahkan, sebab lahannya akan dipakai untuk pembangunan jembatan Palu yang baru. “Masyarakat jangan bersikeras, mari bersama-sama membangun Kota Palu, karena pembangunan ini untuk masyarakat juga,” ujarnya. ABS

Pos terkait