JJ Rizal: Selamatkan Tinggalan Sejarah Kota Palu Dengan Jalan-jalan

PALU, MERCUSUAR – Forum Revitalisasi Gedung Juang (FRGJ) melaksanakan jelajah kota kolonial Palu, Minggu (23/7/2023). Jelajah kota kolonial Palu ini dihadiri oleh sejarawan, JJ Rizal.

Jelajah kota kolonial ini mengambil rute dari Gedung Juang – Jalan Sultan Hasanuddin, Jalan Togian – Kompleks Pertokoan Hasanuddin, Jalan Jend. Sudirman, Jalan Mohammad Hatta, Jalan Nusa Indah – Jalan Gatot Subroto dan kembali ke Gedung Juang.

Jelajah kota kolonial ini mengunjungi sejumlah tinggalan masa kolonial Kota Palu, juga jejak sejarah peristiwa 65/66 di Kota Palu, serta tinggalan masa orde lama dan orde baru.

Dalam diskusi usai jelajah tersebut, JJ Rizal mengatakan, dengan tinggalan kolonial yang ada, terlihat bahwa Palu telah dikonsep menjadi sebuah kota modern. Menurut dia, dengan konsep kota modern ini, menghadirkan kompleksitas, mulai dari konflik, aktivitas ekonomi, sosial, dan lain-lain.

Konsep kota modern ini kata JJ Rizal, konstruksi bangunan tinggalan kolonial yang ada di Kota Palu, tidak sepenuhnya mengadopsi arsitektur kolonial. Hal ini terlihat dari konsep atap, ornamen yang digunakan, yang kemudian dikenal dengan ciri arsitektur Indis.

“Rugi jika Gedung Juang sebagai salah satu tinggalan kolonial yang tersisa di Palu rusak. Gedung ini menyimpan memori yang panjang, sehingga perlu aksi bersama untuk menjaganya,” ujarnya.

Menurut JJ Rizal, tinggalan kolonial di Palu juga merefleksikan bagaimana konsep pembangunan yang tahan bencana, juga adaptif dengan fenomena perubahan iklim. Tinggalan kolonial ini merefleksikan konsep kota yang lestari.

“Kita punya banyak petunjuk dan dapat belajar dari capaian yang hadir lewat tinggalan kolonial ini. Tinggalan kolonial ini sudah teruji, baik secara arsitektural, estetika, juga ketahanan,” ujarnya.

JJ Rizal mengatakan, salah satu cara untuk menyelamatkan tinggalan sejarah yang ada di Kota Palu adalah melaksanakan berbagai kegiatan yang berhubungan dengan tinggalan sejarah tersebut.

“Caranya mudah, dengan jalan-jalan. Teman-teman bisa buat kegiatan jalan-jalan di kawasan tinggalan sejarah yang ada. Dengan masifnya jalan-jalan ini, semoga bisa menggugah perhatian pemerintah untuk peduli terhadap tinggalan ini,” ujarnya. JEF

Pos terkait