BESUSU TENGAH, MERCUSUAR – Dua siswa MAN 2 Kota Palu, Arief Rahman Kono dan Faturrahman Lubis berhasil meraih juara 1 dalam pada lomba video pembelajaran sejarah tingkat nasional.
Lomba tersebut dilaksanakan oleh Universitas Nusantara PGRI Kediri, dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila. Pada saat pengumuman video pembelajaran sejarah hasil karya siswa MAN 2 Kota Palu berhasil menjadi video terbaik melalui akun instagram resmi @historianskediri.
Kepala MAN 2 Kota Palu, Muhammad Anas merasa bersyukur dan bangga dengan pencapaian perstasi dua siswanya tersebut. “Arief dan Faturrahman adalah sosok siswa yang patut menjadi contoh. Masa belajar dari rumah tidak menghalangi mereka untuk menghasilkan karya terbaik. Secara sepenuhnya kami memberi dukungan serta motivasi bagi keduanya, di masa yang akan datang, Arief dan Faturrahman dapat menularkan semangat positif untuk berkreasi dan berkarya bagi seluruh siswa,” katanya, Kamis (2/7/2020).
Peserta lomba menyasar pada siswa sekolah tingkat menengah atas dan sederajat di seluruh Indonesia, antusias terhadap lomba video ini pun terlihat cukup tinggi. Sejumlah besar peserta berasal dari sekolah ternama di Indonesia turut andil dalam ajang adu kompetensi digital ini. Penilaian dilakukan pada aspek kualitas video serta konten pesan nasionalisme yang ada di dalamnya.
Video lomba karya siswa MAN 2 Kota Palu yang diunggah melalui kanal YouTube, Elkarief Dz, memiliki lebih dari 700 kali penayangan dengan jumlah subscriber terbanyak. Berdasarkan kriteria tersebut, maka video pembelajaran sejarah lahirnya Pancasila karya siswa MAN 2 Kota Palu terpilih sebagai karya video terbaik dan memenuhi syarat ketersampaian konten yang paling diminati oleh pirsawan.
“Saat ini keduanya masih duduk di kelas 10 jurusan IIK dan IPA. Memiliki semangat belajar dan kompetitif yang tinggi mereka mengolah konten video tersebut di bawah bimbingan rutin Aminuddin,”terangnya.
Proses pengolahan video dirasakan tidak mudah, Pembatasan fisik dan sosial dalam masa pandemi Covid-19 menjadi hal tersulit yang harus mereka hadapi pada saat pengambilan gambar. Keterbatasan alat juga menjadi salah satu kendala bagi mereka. Untuk hal yang satu ini, Pembina BES MAN 2 Kota Palu, Nuke Koesrini turut andil dengan upaya terbaiknya memberi dukungan bagi dua siswa ini. UTM