LERE, MERCUSUAR – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Palu, Hardi mengungkapkan, berdasarkan data yang diperolehnya, saat ini sekitar sembilan siswa terpapar Covid-19 di Palu, dengan rincian satu siswa berasal dari SMP Madani, dan delapan dari SD Inpres 6 Lolu.
“Olehnya itu dua sekolah tersebut saat ini telah ditutup selama satu minggu untuk disterilkan dulu. Namun proses pembelajaran tetap berjalan, tetapi secara jarak jauh atau daring,” kata Hardi, Senin (14/2/2022).
Pihaknya mengaku, sebelumnya telah dilakukan swab di dua sekolah yakni SMP Madani dan SD Inpres 6 Palu. Olehnya itu, pihaknya menegaskan, semua sekolah di Kota Palu harus mematuhi protokol kesehatan (prokes) secara ketat.
“Walaupun baru satu atau dua sekolah ditemukan siswanya terpapar Covid-19, maka hal ini harus menjadi pelajaran teman-teman di sekolah lain. Bagaimana kita pihak sekolah menyampaikan kepada peserta didik, dan seluruh keluarga besar di sekolah itu untuk selalu menerapkan prokes secara ketat. Kita tidak boleh lengah harus selalu saling mengingatkan antar sesama,” terangnya.
Menurutnya banyak hal yang perlu diingatkan tentang prokes, di antaranya penggunaan masker, mencuci tangan, kemudian memaksimalkan lagi Satgas Covid-19 di sekolah.
“Kemudian saya juga telah mengeluarkan surat edaran, agar menghindari tugas-tugas yang mengikutsertakan siswa secara kelompok. Kami meminta guru menugaskan siswa secara individu saja, tidak boleh berkelompok. Selain itu, kepada para pelajar agar menghindari tempat-tempat keramaian untuk sementara,” jelasnya.
Ia menambahkan, siswa yang terpapar awalnya baru satu orang dari SD Inpres 6 Palu, kemudian di SMP Madani satu orang, saat ini petugas kesehatan masih terus melakukan tracking.
“Setelah dilakukan swab, ternyata ada peningkatan delapan siswa terpapar dari SD Inpres 6 Lolu, untuk data terakhir nanti saya konfirmasi kembali, yang jelas untuk masa inkubasinya kita lihat dulu satu minggu. Jika sudah aman-aman, baru akan kita buka kembali,” tambahnya.
Nantinya, apabila ada sekolah ditemukan lagi siswanya positif Covid-19, maka tentunya sekolah itu akan ditutup semuanya, sama akan disterillkan dulu. Itu sesuai SKB empat menteri dan instruksi Wali Kota Palu.
“Namun, salah satu kendala dalam melakukan tracking itu yakni masih ada orang tua tidak mendatangkan anaknya di sekolah, tetapi pihak sekolah tetap memberikan data kepada petugas kesehatan agar menghubungi siswa yang tidak datang itu, sehingga untuk menghindari penyebaran Covid-19 ke tempat-tempat lebih luas,”tutupnya. UTM