PALU, MERCUSUAR-Kepala Dinas Kesehatan kota Palu, dr. Husaema mendukung dilakukannya rapid test secara massal untuk mengetahui sebaran Covid-19 di Kota Palu.
Namun, rapid test harus dilakukan dengan penentuan titik atau area yang tepat.
“Perlu menentukan sampel dari populasi masyarakat Kota Palu untuk melakukan rapid test secara massal. Saya kira rapid test massal itu upaya yang cukup baik. Cuma yang perlu ditentukan adalah sampel mana atau masyarakat mana yang bisa diperiksa dan sudah bisa mewakili seluruh masyarakat kota Palu,” ujar Kadinkes, dilansir dari media sosial Humas Pemkot Palu, Rabu (27/5/2020).
Menurutnya, dari sekira 350.000 lebih penduduk Kota Palu, tidak mungkin akan dilakukan rapid test secara keseluruhan, cukup ambil sampel dari populasi yang ada.
Menurut Kadinkes jika tidak tepat dalam memilih sampel, semua hasil rapid test non-reaktif karena sampel yang dipilih adalah daerah-daerah yang belum terpapar.
“Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah harus bekerja sama dengan pihak Pemerintah Kota Palu untuk menentukan titik-titik mana yang diambil, karena Pemkot lebih tahu daerah mana yang termasuk zona hijau, kuning, maupun zona merah rawan Covid-19 di Kota Palu,” katanya.
Kadis Kesehatan juga mengatakan bahwa penyebaran Covid-19 di kota Palu belum memenuhi transmisi lokal seperti yang terjadi di kabupaten Buol.
Menurut Kadinkes, kalau transmisi lokal sudah terjadi, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 akan membludak dan bersifat masif di seluruh wilayah Palu.
“Di Kota Palu, Alhamdulillah kasus tambahan selama dua hari ini cuma satu kasus. Kalau transmisi lokal yang masif, pasti tidak terbendung lagi penambahan kasusnya,” tandasnya.TMU/*