PALU, MERCUSUAR – Kepala Dinas Penyelamatan dan Pemadam Kebakaran (Damkar) Palu, Sudaryano Lamangkona mengaku sangat mengapresiasi keberadaan dapur umum milik Dinas Sosial (Dinsos) Kota Palu.
Dia melanjutkan, ketika tiba di Sulbar, pihaknya disambut hangat oleh tim dapur umum dan langsung menawarkan minuman hangat serta makanan, yang menang telah dimasak sejak pagi hari untuk para pengungsi dan relawan bencana yang ada disekitar kompleks kantor gubernur Sulbar.
“Begitu sampai, kita langsung ditawari kopi dan makanan, memang layanan personel di dapur umum begitu sigap,”ujar Anno, sapaan akrabnya.
Menurutnya, aktivitas dapur umum tersebut tak pernah sepi, sebab dalam proses memasak harus dilakukan secara terus menerus mengikuti jadwal makan. “Saya seharian di dapur umum dan melihat seluruh rangkaian aktivitas mereka, menjadikan saya makin paham bahwa dapur umum ini termasuk unsur utama dalam mendukung penanganan dalam situasi bencana,” jelasnya.
Dia mengatakan, keberadaan dapur umum juga menjaga mata rantai sistem penanganan bencana di lapangan, mulai urusan penyintas hingga mendukung para relawan yang akan bekerja membantu para penyintas. Olehnya manajemen kebencanaan harus terkolaborasi, sinergi dan terkoneksi dengan baik antar unsur yang bekerja di lapangan.
Di Mamuju, Anno menyempatkan beretemu dengan salah seorang staf kantornya, Agung Prasetiawan yang tergabung dalam Tim Tagana Dinsos Sulteng, iapun mengajak pegawainya tersebut untuk Kembali bersma-sama dengan dirinya, namun yang bersangkutan menolak, meskipun yang mengajaknya adalah pimpinan di kantor.
“Saya ajak dia (Agung) untuk pulang sama-sama, tapi dia cuma jawab, ”Siap salah. Mohon maaf. Bukan saya menolak ajakan Pak Kadis. Tapi saya datang ke sini dan pulang dari sini harus bersama tim saya,” ujar Anno menirukan ucapan Agung.
Sementara, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Palu, Romy Sandi Agung menuturkan, dalam sehari dapur umum yang dibangun di seputaran lokasi bencana di Sulawesi Barat itu, menyediakan sedikitnya 1000 bungkus nasi dan lauk, baik itu untuk para korban bencana maupun relawan.
“Kita telah beroperasi sudah hampir sepekan pascabencana, untuk melayani sejumlah penyintas dan relawan dari berbagai penjuru daerah yang datang ke Mamuju,” jelasnya.
M.Aswar Cua, salah seorang personil di dapur umur menambahkan, dalam melayani makanan, mereka tidak membeda-bedakan. “Pokoknya siapa saja yang datang minta makanan, pasti kami layani sepanjang makanan masih tersedia,”Aswar. ABS