LERE, MERCUSUAR – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Palu, Ansyar Sutiadi menegaskan kepada guru yang belum divaksin, karena alasan medis seperti riwayat penyakit dan kondisi kehamilan tidak diizinkan untuk mengajar secara tatap muka di sekolah.
“Pelaksanaan tatap muka di sekolah kami bakal dilaksanakan pada 3 Mei mendatang, semua yang berhubungan dengan protokol kesehatan Covid-19 sudah harus terpenuhi, termasuk vaksinasi tenaga pendidik. Namun hingga hari ini (kemarin-red) masih ada sejumlah tenaga pendidik yang belum divaksin, karena alasan medis seperti riwayat penyakit dan kondisi kehamilan,” kata Ansyar, Selasa (20/4/2021)
Pihaknya mengaku, tetap mengizinkan guru yang belum divaksin tersebut untuk hadir di sekolah, tetapi tidak boleh mengajar secara tatap muka.
“Memang masih ada beberapa guru kita yang belum divaksin karena memiliki riwayat penyakit, sehingga belum memungkinkan untuk divaksin.Kemudian juga ada beberapa guru yang sedang hamil sehingga kita masih pertimbangkan untuk vaksinasi. Tetapi mereka tetap bisa ke sekolah namun mengajar secara daring saja, untuk mengajar tatap muka tidak diizinkan,” terangnya.
Menurutnya, hal itu dilakukan untuk mencegah terjadinya hal buruk terkait penularan Covid-19 di sekolah. Selain itu, seluruh warga sekolah, termasuk para tenaga pendidik tersebut harus menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat.
“Karena kita tidak menginginkan sesuatu yang buruk terjadi. Kita tidak mau sekolah menjadi klaster penularan Covid-19. Untuk itu semuanya kita imbau agar benar-benar menerapkan dan mematuhi prokes dengan ketat,” ungkapnya.
Bahkan kata Ansyar, sesuai komunikasinya dengan Dinas Kesehatan Palu, bahwa tingkat kasus Covid-19 di Palu melandai. Terakhir tinggal lima yang positif, dan tingkat kesembuhan tinggal 26 orang, kemudian tingkat vaksinasi guru juga tinggi saat ini.
“Kami juga berharap komitmen orang tua juga harus dibuktikan dengan surat pernyataan orang tua, bahkan guru juga diminta komitmen, sehingga PTM ini berjalan dengan baik,”tutupnya.UTM