PALU, MERCUSUAR – Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Sulawesi Tengah (Sulteng), Budi Argap Situngkir, menggelar Pengarahan dan Penguatan Tugas dan Fungsi Petugas Pemasyarakatan (GASPAS) pada Rumah Tahanan Negara Kelas IIA Palu (Rutan Palu), Selasa (12/4/2022). Didampingi oleh Kepala Rutan Palu, Yansen, kegiatan tersebut dihadiri oleh seluruh petugas pemasyarakatan Rutan Palu, mulai dari petugas Pengamanan Pintu Utama (P2U), sebagai ujung tombak Pemasyarakatan, hingga petugas jaga dan pejabat struktural.
Dalam arahannya, Kakanwil mengatakan, menjadi petugas P2U bukanlah hal yang mudah, P2U memiliki tanggung jawab yang sangat besar tentang pengamanan Rutan.
Dalam kesempatan tersebut, Kakanwil Kemenkumham Sulteng, Budi Argap Situngkir, didampingi oleh Kepala Rutan Palu, Yansen, juga menggelar penguatan internal pada petugas Pemasyarakatan.
Kakanwil menyampaikan, di era perkembangan teknologi yang semakin marak, petugas Pemasyarakatan harus terus meningkatkan diri dan memanfaatkan teknologi sebaik mungkin, Tuntutan terhadap peningkatan teknologi informasi tersebut, sejalan dengan semakin banyaknya berbagai bentuk pelayanan Kemenkumham, yang serba didigitalisasi.
“Sekarang, petugas Pemasyarakatan harus terus mampu untuk mengikuti perkembangan teknologi, melek teknologi, karena pelayanan saat ini sudah serba digital. Absen saja kita digital sekarang. Kalau kita tertinggal, jangan diam saja, terus belajar sampai bisa, kita gak tau ke depanya sudah secanggih apa, gak terasa kita juga akan memasuki Revolusi 5.0,” ujar Kakanwil.
Perkembangan teknologi dan informasi yang ada saat ini kata dia, sangatlah cepat dan tidak dapat dibendung. Kehadiran industri 5.0 yang sebelumnya diperkirakan akan datang 20 tahun setelah era 4.0, ternyata akan datang lebih cepat, yakni hanya bertransisi sekitar kurang lebih 10 tahun. Di saat Indonesia masih menyesuaikan dengan revolusi 4.0, Jepang kata dia, telah mengusung konsep revolusi 5.0, pada 2019 silam.
Industri 5.0 telah memperkenalkan teknologi produksi massal yang fleksibel, mesin akan beroperasi secara independen atau berkoordinasi dengan manusia, mengontrol proses produksi dengan melakukan sinkronisasi waktu, dengan melakukan penyatuan dan penyesuaian produksi. Salah satu karakteristik unik dari industri 5.0 adalah pengaplikasian kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). */JEF