PETOBO, MERCUSUAR – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sulawesi Tengah (Kakanwil Kemenkumham Sulteng), Budi Argap Situngkir, mengapresiasi gerak cepat Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Palu, dalam membenahi sarana prasarana, guna mencegah gangguan keamanan dan ketertiban (kamtib) kembali terjadi. Hal ini dikatakannya, saat meninjau area blok hunian anak berhadapan dengan hukum (ABH), Sabtu (25/2/2023) malam.
Dalam kunjungannya tersebut, Kakanwil disambut langsung oleh Kepala LPKA Palu, Revanda Bangun, yang saat itu didampingi oleh perwira piket malam, Antonius Andry, bersama petugas piket serta anggota Regu Pengawasan. Ia pun meninjau langsung setiap area pada blok hunian, khususnya yang menjadi titik salah seorang anak melakukan aksi pelariannya.
Usai terjadinya gangguan kamtib berupa pelarian ABH, Kepala LPKA Palu beserta jajaran langsung bergerak cepat melakukan pembenahan dalam setiap sarana prasarana, yang menjadi titik rentan terjadinya gangguan kamtib, yakni menambah kekuatan ventilasi pada setiap kamar hunian, maupun menutup ruang sempit yang dapat menjadi celah anak menembus area brandgang, serta area luar LPKA Palu.
“Ini adalah konsekuensi dari Pemasyarakatan dan tugas kita memang ialah harus senantiasa berupaya melemahkan segala kelemahan dan menguatkan segala kekuatan yang ada, dalam organisasi kita ini. Kami bersyukur atas ditemukannya kembali sang anak dengan keadaan baik, serta bersyukur atas segala pembenahan yang telah dilakukan untuk hal ini tidak terjadi lagi,” jelas Budi.
Tidak hanya itu, Budi yang saat itu turut didampingi oleh sang istri yang juga merupakan Ketua Penasihat Persatuan Tenaga Kesehatan (Pernakes) Pengayoman Sulawesi Tengah, dr. Monalisa Manik, juga turut melakukan pemeriksaan kesehatan kepada salah seorang anak binaan yang mengalami gangguan kesehatan pada area perut bagian bawah. Dari hasil pemeriksaannya tersebut, sang anak pun perlahan mulai membaik namun mesti mendapatkan perawatan yang lebih baik.
“Meski telah mengalami perubahan, perawatan pun mesti terus diberikan sebaik mungkin. Kalau memungkinkan, kita akan merujuknya kembali untuk melakukan rawat inap di rumah sakit. Ini harus optimal,” terang dr. Monalisa.
Di akhir kunjungannya, Budi pun berharap agar dalam rangka menyukseskan segala program pemasyarakatan, LPKA Palu mesti terus mendorong segala pemenuhan hak anak, dengan tetap mengedepankan kondisi kesehatan mental dari setiap anak. Kata dia, seluruh anak mesti nyaman dan baik mengikuti segala pembinaannya.
“Teruslah optimalkan segala pembinaan yang ada, namun tetap mengedepankan aspek kesehatan mental mereka. Kita semua sudah komitmen agar mereka semua menjadi kader pemimpin bangsa kelak,” tutupnya.
Sementara itu, Revanda pun merasa bersyukur atas kunjungan tersebut, kedepan kata dia, program pembinaan akan lebih ditingkatkan lagi.
“Pastinya kami akan berupaya sukseskan segala program pemasyarakatan yang tujuan akhirnya bukan hanya sebagai reformasi hukum, akan tetapi sebagai jalan kita ciptakan pemimpin bangsa dimasa depan,” pungkas Revanda. */JEF