LAPORAN: MOHAMMAD MISBACHUDIN
Untuk yang ketiga kalinya iven Kampoeng Ramadhan digelar di lingkungan Himpunan Mahasiswa Bahasa Inggris, bermula dari iven kecil penyemarak buka puasa bersama, berubah menjadi kalender tetap, dengan target dakwah, berikut laporannya.
Suasana di sekitaran sekretariat Himabris, terlihat kesibukan beberapa mahasiswa, ada yang mendekor panggung, menaikkan baliho, sekaligus background panggung sederhana, kemudian ada yang menempelkan pernik-pernik yang sarat pesan bulan puasa.
Ada juga yang mengurusi sound sistim, dengan cekatan, sekaligus mengecek kemampuan sound yang bakal digunakan untuk meramaikan Kampoeng Ramadhan, dan beberapa saat kemudian, persiapan pun rampung, dan dibuka oleh Ketua Umum Himabris, Anggun.
“Mulanya, hadirnya Kampoeng Ramadhan, karena memeriahkan kegiatan buka puasa bersama, itu di tahun 2021 lalu. Meskipun sebenarnya ada motif dibalik hadirnya Kampoeng Ramadhan, yakni menciptakan suasana puasa di sekitaran sekretariat,” beber Ketua Panitia Kampoeng Ramadhan,Maulana Alghifari, usai menggela kegiatan, yang digeber dari tanggal 21 sampai tanggal 26 Maret.
Namun di tahun itu, yakni tahun 2021, pihaknya belum bisa melakukan hal itu, karena masih melihat metode dakwah yang cocok, dan meraba kebutuhan para mahasiswa, serta daya dukung dari sekitaran sekretariat.
Hingga kemudian pada tahun kedua, yakni 2022, mereka kemudian menemukan formula yang tepat, yakni dengan menggelar kegiatan, kemudian diisi dengan beberapa rangkaiannya, diantaranya adalah live musik, yang menghadirkan seniman dari dalam dan luar kampus, kemudian diskusi seputaran Islam dan remaja, tausiah dari pembina Himabris, Darmawan.
Kemudian untuk lagu-lagu ditampilkan, kata Maul, sapaan akrabnya, dikhususkan adalah lagu-lagu yang mengandung pesan dan moral, yang dibungkus nada dakwah, sehingga menciptakan situasi yang benar-benar kental dengan nuansa Ramadhan.
“Bukan hanya menghadirkan rangkaian kegiatan saja, tetapi juga disekitaran Kampoeng Ramadhan, juga dipajang beberapa pesan tentang Ramadhan, sesuatu yang membatalkan puasa, definisi puasa, target puasa, rukun puasa, bahkan pesan tegas, tentang hukuman meninggalkan puasa tanpa halangan yang disebutkan dalam Alquran dan Hadist.
“Alhamdulillah, dalam iven yang ketiga ini, ada perubahan yang terjadi di sekitaran Kampoeng Ramadhan, termasuk antusias dari para mahasiswa, terus meningkat,” urainya.
Meskipun di sisi lain, ada beberapa kekurangan yang dibeberkan dalam proses evaluasi, diantaranya persiapan yang mepet dengan bulan puasa, sehingga berpengaruh terhadap bujet dukungan kegiatan, namun secara keseluruhan, kegiatan sudah sesuai target.
“Insya Allah di bulan Ramadan tahun depan, apa yang sudah kami evaluasi, akan coba kami benahi, Insya Allah akan lebih baik dari saat ini,” kunci Maul. ***