Kanwil Kemenkumham Sulteng, Beri Edukasi Pentingnya Pelindungan KI di Sekolah

LOLU SELATAN, MERCUSUAR – Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sulawesi Tengah (Kanwil Kemenkumham Sulteng) kembali menggelar edukasi pentingnya perlindungan kekayaan intelektual (KI) di bangku sekolah. Kali ini, kegiatan tersebut menyasar siswa-siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) Gamaliel, Senin (4/12/2023).

Hadir dalam kegiatan tersebut para guru Kekayaan Intelektual, Herry, Inggrid dan Beldi, yang disambut langsung oleh Wakasek Kesiswaan, Indra Matunggu. 

Pembelajaran KI sejak dini untuk menanamkan pemahaman kepada para siswa, bagaimana pentingnya melindungi, juga sebagai bekal untuk menciptakan generasi yang sadar dan menghargai Kekayaan Intelektual, serta menumbuhkan semangat berkarya dan juga berinovasi.

Pada kegiatan tersebut RuKI (Guru Kekayaan Intelektual) akan menanamkan pengetahuan mengenai kekayaan intelektual secara sederhana, melalui semangat berkarya dan berinovasi. Melalui kegiatan edukasi tersebut, diharapkan para pelajar nantinya memahami bagaimana pentingnya perlindungan dan menghargai kekayaan intelektual, sehingga peningkatan kualitas dan kuantitas KI Indonesia sejak dari bangku sekolah.

“Program yang berangkat dari pemikiran, tentang pentingnya edukasi terkait KI yang sudah selayaknya ditanamkan sejak di bangku sekolah. Pengetahuan tersebut penting, sebagai bekal untuk menciptakan generasi yang sadar akan pentingnya pelindungan dan menghargai KI. Hal ini memiliki tujuan besar jangka panjang berupa kebangkitan ekonomi negara,” jelas Herry. 

Selaku wakasek SMP Gamaliel Palu, Indra Matunggu menyampaikan ungkapan terima kasih atas dipilihnya SMP Gamaliel, sebagai salah satu lokasi edukasi pentingnya Kekayaan Intelektual oleh RuKI Kanwil Kemenkumham Sulawesi Tengah.

“Selain itu, sosialisasi tentang KI membantu mengembangkan keterampilan kreatif. Anak-anak dapat merasa terinspirasi oleh karya-karya orang lain, dan ini dapat menjadi dorongan bagi mereka untuk mengeksplorasi dan mengembangkan bakat mereka sendiri untuk menghasilkan karya maupun produk KI,” ujar Indra. */JEF

Pos terkait