Kasus Penganiayaan di Palu Anak Masih Tinggi

Kasus Anak-b55e46db

TANAMODINDI, MERCUSUAR- Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Palu mencatat angka kasus pada anak masih tinggi hingga tahun 2020, terutama kasus penganiayaan anak, yang ditangani berjumlah 40 kasus.

“Angka ini semakin naik sejak tahun 2017 sebanyak 26 kasus, 2018 turun sebanyak 17 kasus, namun angka naik terus di tahun 2018 sebanyak 36 kasus,” papar Sekretaris DP3A Kota Palu, Herlina, Rabu (13/10/2021), usai pengukuhan Bunda PAUD Kecamatan Tatanga dan Kecamatan Palu Timur oleh Bunda PAUD Kota Palu, Diah Puspita, yang juga selaku Ketua Tim Penggerak PKK Kota Palu.

Anak sebagai korban juga tinggi dengan jumlah 67 kasus hingga tahun 2021, sedangkan anak sebagai pelaku mengalami penurunan dari tahun 2017 tercatat 35 kasus dan terus menurun ke tahun 2021 tinggal 20 kasus, untuk kasus Persetubuhan pada anak dibawah umur juga menjadi perhatian pemerintah.

“Kasus Persetubuhan dari 4 kasus naik hingga 16 kasus di tahun kemarin, begitu pula kasus pencabulan anak yang ditahun 2017 tercatat 5 kasus kita tangani dan tahun kemarin sudah 10 kasus, tahun 2021 masih berjalan proses penangananya,”jelasnya

Tingginya kasus tindak kekerasan terhadap anak, DP3A terus berupaya menekan maupun mencegahnya, apalagi yang melibatkan pelaku dari keluarga terdekat.

Unit Perlindungan Anak Terpadu. Berbasis Masyarakat (PATBM) di Kelurahan yang meliputi tokoh masyarakat, tokoh agama, Bhabinkamtibmas bersifat relawan yang berge membantu melaporkan jika ada tindak kekerasan terhadap anak dan melakukan pencegahan, harapanya

Sementara, Wali Kota, Hadianto Rasyid mengingatkan bahwa jabatan Bunda PAUD merupakan amanah untuk menjadikan anak-anak PAUD di Kota Palu menjadi anak-anak hebat bahkan menjadi pemimpin-pemimpin yang besar.

“Akan sangat merugi kita kalau kemudian kita tidak mampu menciptakan anak-anak seperti itu nantinya. Kalau kita mampu melahirkan anak-anak berkualitas seperti itu, tentu ada rasa kebanggaan tersendiri bagi kita,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa dirinya tidak mau kalau jabatan Bunda PAUD hanya menjadi sebuah nama, olehnya para Bunda PAUD khususnya di tingkat kecamatan memikirkan betul program kerja terbaik yang dapat membawa pengaruh bagi PAUD di wilayahnya.

 

“Pikirkan dengan baik dan sodorkan ke Bunda PAUD Kota Palu. Sehingga PAUD tidak hanya dilihat secara fisik, namun harus secara komprehensif dan menyeluruh,” lanjutnya.

 

Uang Billboard Baiknya Diberikan Kepada PAUD

Dia mengatakan Pemerintah Kota Palu akan mengakomodir usulan-usulan dari Bunda PAUD Kota Palu, maka diharapkan para Bunda PAUD di tingkat kecamatan dapat memasukkan usulannya kepada Bunda PAUD Kota Palu.

“Wajib bagi Pemkot untuk mengakomodir itu. Jadi Bunda PAUD jangan hanya ditempel-tempel di baliho.Lebih bagus uang bahan billboard Rp 10-15 juta itu diberikan untuk satu PAUD,” ungkapnya.

Ia menekankan saat ini kita harus belajar betul-betul berkualitas, betul-betul memberikan dampak perubahan bagi masyarakat. “Kita harus fokus bersinergi membangun kota ini. Waktu kita hanya terbatas. Kita tidak tahu, apakah kita akan dipisahkan oleh Allah karena ajal atau karena tidak lagi kesempatan untuk mendapatkan posisi yang sama,” imbuhnya. ABS

Pos terkait