Kelangkaan Elpiji 3 Kilogram;  Kejar Harga, Kios Jual Hingga Luar Sulteng

BUNGA ELIM SOMBA

 PALU, MERCUSUAR – Asisten bidang Ekonomi dan Pembangunan Setdaprov Sulteng, Bunga Elim Somba mengakui, saat ini sedang terjadi kelangkaan elpiji 3 kilogram di beberapa daerah di Sulteng. Ia menyebut, salah satu penyebabnya adalah karena Sulteng tidak mendapatkan penambahan kuota, sedangkan kebutuhan masyarakat  terus mengalami kenaikan.

“Kuota kita saya lupa jumlahnya, tapi kita lihat tidak berubah dari tahun ke tahun. Tidak ada penambahan kuota, padahal kebutuhan di wilayah kita makin banyak karena ada pergerakan ekonomi dan sebagainya,” kata Elim, di sela-sela pelaksanaan pasar murah Pemprov, di lapangan sepakbola Kelurahan Nunu, Selasa (25/8/2020).

Alasan lainnya, sebut Elim, adalah masih adanya pengguna yang belum tertib. Yakni masyarakat yang masih memanfaatkan gas ‘melon’ tersebut, padahal tidak termasuk warga kategori miskin.

“Itu kan barang subsidi yang diperuntukkan bagi masyarakat miskin, tapi ada juga yang bukan masyarakat miskin yang menggunakannya,” imbuhnya.

Selain itu juga, Elim menyebutkan saat ini terjadi praktik gas yang seharusnya menjadi kuota masyarakat Sulteng dijual ke luar daerah. Hal itu karena harga yang ditetapkan di Sulteng lebih murah dibandingkan di luar.

“Beberapa gas kita itu lari ke provinsi lain. Ada yang ke Gorontalo, ada yang ke Sultra, karena harga kita lebih murah. Inilah risikonya karena harga lebih murah biasanya tersedot ke luar daerah, kita lagi pikirkan supaya ini jangan lagi terjadi,” ungkapnya.

Elim menyebutkan, praktik tersebut dilakukan oleh para pedagang di tingkat kios, yang membeli gas dari pangkalan. Padahal kata dia, kios sudah tidak dibolehkan untuk membeli di pangkalan untuk dijual kembali.

“Sudah di tingkat penjual di bawah pangkalan, misalnya di kios, (padahal) kios ini sebenarnya tidak bisa membeli. Nah, kios ini yang membeli di pangkalan lalu dia jual lagi ke luar. Menurut kuota itu tidak bisa sampai ke kios, hanya sampai pangkalan  saja, tapi pangkalan susah untuk mengontrol,” ujarnya lagi.

Untuk mengantisipasi hal itu, pemerintah saat ini bersama Polda Sulteng memiliki Satuan Tugas (Satgas) yang memonitor proses distribusi dan penjualan elpiji 3 kilogram. Ia menyebutkan, beberapa waktu lalu sudah dilakukan razia di sejumlah kios yang menjual elpiji 3 kilogram.

“Pengawasannya kita bersama Polda ada Satgas, kita memonitor, memang jumlahnya belum begitu masif. Kita di Kota Palu sudah lakukan sweeping ke kios-kios. Kios itu tidak boleh menjual, karena makin panjang rantai pemasarannya itu harganya makin tinggi karena masing-masing ada margin keuntungan,” pungkas Elim. IEA

Pos terkait