PALU, MERCUSUAR – Paska bencana gempa 7,4 SK yang mengakibatkan tsunami dan likuifaksi di Kota Palu, Kabupaten Donggala dan Sigi sejumlah pasar tradisional sudah kembali beroperasi diantaranya pasar Inpres Manonda dan Pasar Masomba.
Kendati seperti itu, masyarakat Kota Palu masih banyak yang berkeluh kesah, karena harga sejumlah kebutuhan yang dijual di pasar naik dua hingga tiga kali lipat dari sebelumnya.
Salah satu pengujung pasar Inpres Manonda yang hadir saat itu, Kiki mengatakan, merasa senang karena perlahan kondisi di Kota Palu kembali normal, namun menyayangkan kebutuhan atau harga-harga di pasar yang dinaikkan secara drastis. Menurutnya ini sangat memberatkan ditengah keterbatasan paska bencana 28 September 2018 lalu.
“Awalnya pas tau pasar sudah buka senang, karena ini tanda-tanda bangkitnya Kota Palu, tapi beban saya terasa berat karna harga kebutuhan pokok di pasar meningkat drastis,” jelasnya.
Kiki menjelaskan, ini tentu menjadi kekhawatiran bersama, mungkin untuk sementara masyarakat bisa makan dari hasil bantuan dari berbagai pihak namun bantuan tersebut tidak mungkin selamanya ada. Dirinya dan masyarakat berharap, harga-harga barang di pasar bisa kembali normal agar tidak menambah beban masyarakat yang menjadi korban bencana.
“Apalagi dengan kondisi saat ini kami belum aktif bekerja, banyak yang kehingan harta bahkan keluarga, kami sangat berharap harga bisa normal kembali,” jelasnya.RES