LERE, MERCUSUAR – Kantor Kementerian Agama Kota Palu melalui Seksi Bimbingan Masyarakat Islam, menggelar kelas Literasi Zakat dan Wakaf, bertempat di Aula Kantor Kemenag Kota Palu, Senin (6/5/2024).
Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan indeks literasi zakat dan wakaf, serta mencapai peningkatan partisipasi masyarakat dalam berzakat dan berwakaf. Peserta diharapkan mendapatkan informasi yang lebih luas mengenai perkembangan zakat dan wakaf.
Kakankemenag Kota Palu yang diwakili Kasi Bimas Islam, Burhan Munawir, dalam sambutannya menyampaikan, pemerintah telah melakukan berbagai strategi kebijakan dalam penanggulangan kemiskinan, namun belum teratasi secara baik. Kata dia, dalam Islam, kita memiliki potensi berupa zakat dan wakaf.
Kontribusi finansial yang signifikan dari zakat, infaq, sedekah dan wakaf ini dapat mendukung program pemberdayaan ekonomi masyarakat yang kurang mampu, sehingga tujuan dilaksanakan literasi zakat wakaf ini untuk mengoptimalkan capaian potensi zakat wakaf Kota Palu dan meningkatkan pemahaman peserta tentang pengelolaan zakat dan wakaf yang transparan, akuntabel dan profesional.
Lanjutnya, kegiatan literasi ini menjadi agenda penting dan strategis dalam pengumpulan dan pengelolaan zakat di Kota Palu sehingga kami menghadirkan narasumber yang mumpuni di bidangnya masing-masing.
“Ini sebagai wujud kesungguhan Kemenag Kota Palu terkait Penguatan zakat dan wakaf” ujarnya.
Burhan Munawir, saat membuka kegiatan ini menyampaikan, potensi zakat Kota Palu yang dapat dikumpulkan dari umat Islam sangatlah besar, maka dengan pengumpulan dan pengelolaan zakat yang baik akan membantu saudara kita dalam mengatasi masyarakat yang kurang mampu.
“Pengelolaan zakat juga harus berorientasi pada upaya mengubah status mustahik menjadi muzakki, karena ini merupakan barometer berhasilnya pengelolaan zakat,” ucapnya.
Burhan juga mengatakan, selain permasalahan zakat, penting juga untuk menyelamatkan aset-aset wakaf, yaitu legalisasi atau persertifikatan tanah wakaf, serta dalam pengelolaannya, sehingga para nazir harus mampu mengelola harta benda wakaf menjadi produktif.
“Melalui kegiatan ini, saya berharap pemateri dapat memberikan formula terbaik dalam pengelolaan zakat dan wakaf, bagaimana tahap-tahap aplikatif dalam mengelola zakat dan wakaf, sehingga dapat memberikan manfaat bagi umat agar menjadi lebih mandiri dan sejahtera” tandas Burhan Munawir.
Peserta kegiatan kelas literasi zakat wakaf sebanyak 150 orang yang terdiri dari perwakilan KUA Kecamatan se-Kota Palu, BKM se-Kota Palu, Penyuluh Agama Islam, perwakilan dari Amil Unit Pengumpul Zakat (UPZ), dan perwakilan imam masjid. */JEF