Kemenag Palu Satukan Persepsi Pengelolaan Fungsi Masjid

Kepala Kemenag Kota Palu, Ahmad Hasni bersama Kepala BPN Kota Palu, Jusuf Ano saat melaksanakan penandatanganan MoU untuk percepatan penerbitan sertifikat tanah wakaf, Jumat (28/2/2025). FOTO: IST

LERE, MERCUSUAR – Seksi Bimbingan Masyarakat Islam Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Palu melaksanakan revitalisasi Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) Kota Palu. Kegiatan ini bertujuan untuk menyatukan kembali persepsi dan kesepahaman terkait pengelolaan masjid yang baik agar masjid dapat kembali berfungsi sebagai pusat pembinaan umat, budaya, dan ekonomi umat.

Acara diawali dengan penandatanganan MoU antara Kementerian Agama Kota Palu dan BPN Kota Palu terkait percepatan penerbitan sertifikat tanah wakaf. 

Kepala Kemenag Kota Palu, Ahmad Hasni menekankan pentingnya peran BKM dalam mengelola masjid secara profesional. “BKM hadir untuk menyatukan persepsi dan kesepahaman kita semua dalam mengelola masjid. Dengan begitu, masjid tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga pusat pembinaan umat dan pengembangan ekonomi umat,” katanya, Jumat (28/2/2025).

Kepala BPN Kota Palu, Jusuf Ano memberikan materi terkait kebijakan percepatan sertifikasi tanah wakaf, khususnya tanah masjid. 

“Program ini merupakan bagian dari 100 hari kerja Menteri ATR/BPN. Kami berkomitmen untuk mempercepat sertifikasi tanah wakaf, termasuk tanah masjid, agar pengelolaannya lebih optimal dan legal,” jelasnya. 

Ia juga menekankan bahwa tanah wakaf diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang, sehingga pahala wakaf terus mengalir meskipun telah meninggal dunia.

Materi kedua disampaikan oleh Darlis, Pimpinan Pondok Pesantren Anwarul Qur’an Kota Palu. Ia membagikan pengalaman praktis dalam mengelola masjid. “Pengurus masjid harus memiliki cara pandang yang benar, yaitu melayani, bukan menguasai. Program-program masjid harus menarik dan melibatkan anak muda. Selain itu, pengelolaan aset masjid harus dilakukan dengan baik, termasuk memanfaatkan infak untuk kesejahteraan masyarakat,” ujarnya. 

Darlis juga menekankan pentingnya strategi pendanaan, seperti penggunaan celengan di rumah warga atau platform digital fundraising. 

Kegiatan ini mendapat respons positif dari para peserta. Salah satu perwakilan Imam Masjid menyampaikan, “Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan pemahaman kami tentang pengelolaan masjid yang baik. Kami berharap bisa menerapkannya di masjid masing-masing.”

Revitalisasi BKM ini diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk memperkuat peran masjid dalam masyarakat. Dengan adanya sinergi antara Kemenag, BPN, BWI, dan pengurus masjid, diharapkan masjid dapat menjadi pusat kegiatan umat yang lebih produktif dan bermanfaat.

Acara ini dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Palu, Dr. H. Ahmad Hasni, dan dihadiri oleh Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Kota Palu, Dr. Jusuf Ano, beserta pejabat terkait dari ATR/BPN Kota Palu. Turut hadir Kepala Seksi Bimas Islam Kemenag Palu beserta staf, perwakilan Imam Masjid dari tiap kecamatan se-Kota Palu, Badan Wakaf Indonesia (BWI) Kota Palu, serta pengurus BKM Kota Palu. UTM

Pos terkait