PALU, MERCUSUAR – Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI melalui Direktur Jendral (Dirjen) Sejarah, Triana Wulandari, menggelar Sosialisasi Pendekar Inspiratif, di Kota Palu, Rabu (13/3), dan dihadiri sejumlah Kepsek SMPN dan swasta, digelar di ruangan guru SMPN 3 Palu.
“Kami dari Direktorat Sejarah mempunyai visi meningkatkan kesadaran sejarah untuk seluruh masyarakat, termasuk anak-anak muda atau pelajar agar sadar bahwa sejarah itu penting, dan yang paling penting sejarah lokal bagi wilayah tertentu anak-anak harus memahami, sebab itu akan menjadi identitas,” jelas Triana Wulandari.
Triana mengungkapkan, Pendekar Inspiratif adalah sebuah kegiatan dengan memutar film-film yang bernafaskan sejarah dan budaya.
“Film yang di putar nanti akan ditonton oleh guru dan siswa, dan film yang diputa merupakan film pilihan, sebab film yang diputar bisa menginspirasi, motivasi dan memberi spirit bagi guru dan siswa dalam berkehidupan,” ujarnya.
Sebab di film itu banyak nilai-nilai mulia, dan di dalam film itu ada suatu pedoman dalam menuju kehidupan yang lebih baik.
Kata Triana, rencananya Pendekar Inspiratif akan digelar di Palu pada tanggal 25-26 Maret 2019, dengan memutar film pendekar inspiratif. Film yang diputar akan disesuaikan dengan karakter ristik masyarakat Palu.
Triana mengungkapkan, wilayah Palu adalah wilayah terdampak bencana, film yang akan di putar ini tentunya dapat bisa menjadi spirit (semangat) serta bisa menjadi kegiatan trauma healing, bagi seluruh pelajar bahwa harus bangkit lagi, melalui keteladan dari film sejarah.
“Yang paling penting di acara Pendekar Inspiratif ini adalah, kita menghadirkan film maker, untuk mengajari para siswa dalam membuat film pendek melalui ponsel. Nanti pelajar disilahkan mengambil judul sejarah lokalnya untuk dijadikan film pendek dengan durasi waktu tiga menit,” katanya.
Kemudian, setelah selesai pengambilan gambar, nanti akan diputar kemudian akan dinilai oleh film makernya, untuk didiskusikan apa saja yang perlu perbaiki.
“Sejarah di Palu bukan hanya sejarah nasional dan lokal tetapi mungkin bisa sejarah dilingkunganya yang tetap misalnya sejarah tentang Tsunami yang terjadi, itu bisa dibuatkan film untuk memberikan spirit yang bagus,” ujarnya.
Kegiatan ini, sebenarnya memotivasi para siswa dan guru dalam mengemas pembelajaran yang menarik dengan mengunakan media, sebab semua orang tentunya mempunyai ponsel Android.
“Maka untuk mengambil gambar dengan cara yang benar tentunya harus belajar dengan yang ahlinya, olehnya itu kita hadirikanlah ahlin pembuat film,” katanya.
Lanjutnya lagi, ditargetkan yang hadir menonton kegiatan Pendekar Inspiratif tersebut, sebanyak 500 sampai 700 orang terdiri dari pelajar dan guru.UTM