Kemensos Bantu Sarana Air Bersih di Poboya

warga Poboya

POBOYA, MERCUSUAR – Gubernur Sulawesi Tengah,  Longki Djanggola meresmikan  penggunaan sarana air bersih bantuan Kementerian Sosial RI, senilai Rp150 juta di Kelurahan Poboya, Selasa (19/2/2019). Peresmian dirangkaikan Sarasehan Penanganan Konflik Sosial yang diselenggarakan Pelopor Perdamaian Poboya Mosanggani.

Kepada masyarakat, Longki Djanggola meminta agar bersana-sama menjaga sarana air bersih agar dapat terus djpergunakan. Sebab bila tidak dijaga, masyarakat di sini juga nanti yang susah.

“Tolong sarana air bersih ini dijaga. Anggap saja masyarakat yang punya meski dibangun pemerintah,” kata Longki.

Longki dalam sambutannya lebih banyak menggunakan bahasa Kaili. Dengan begitu, masyarakat yang hadir justru lebih serius mendengarkan arahan gubernur.

“Saya dulu waktu masih anak-anak, sekitar 60 tahun lalu, sering bermain di daerah sini. Jadi saya tahu bagaimana warga susah mendapatkan air bersih, padahal di sini sumber air,” katanya lagi diselingi dengan bahasa daerah.

Longki juga berpesan kepada seluruh masyarakat Poboya agar senantiasa menjaga keamanan lingkungan karena konflik yang terjadi itu hanya akan merugikan masyarakat sendiri.

Ketua Pelopor Perdamaian Poboya Mosangani, Arfan mengatakan pembangunan sarana air bersih ini sempat terhenti karena bencana 28 September lalu. Namun setelah dilanjutkan banyak menghadapi hambatan seperti susahnya memperoleh bahan bangunan.

“Sarana air berih ini menggunakan dana stimulan Rp150 juta untuk pembangunan fisik dan non fisik. Masyarakat mendukung program sarana air bersih ini. Sumber air bersih Poboya cukup besar dan digunakan pula oleh kelurahan tetangga,” kata Arfan yang juga staf Biro Humas dan Protokol Pemprov Sulteng.

Arfan kemudian menodong Gubernur Longki. Tanpa tedeng aling-aling ia meminta gubernur kiranya dapat membantu biaya pembangunan masjid yang satu kompleks dengan air bersih yang diresmikan.

Mendengar permintaan Arfan, Longki langsung tersipu-sipu. Kemudian ia mengarahkan pandangannya ke masjid yang sudah mulai dibangun itu.

“Masjid ini membutuhkan anggaran Rp3 miliar dan pembangunan baru sekitar 25 persen,” kata Arfan.

Dalam kesempatan itu, Longki menyatakan siap memberi bantuan. “Mohon proposal diberikan,” kata Longki. Arfan pun dengan cepat mengambil proposal yang sudah disiapkannya.

“Insya Allah saya bantu pembangunan masjid ini. Tetapi saya hanya dapat membantu paling banyak Rp 200 juta,” kata Longki yang langsung disambut tepukan tangan warga.

Meski begitu, Longki juga akan membantu mencari donator lainnya untuk membantu pembangunan masjid ini.

Acara itu dihadir Kepala Dinas Sosial Sulteng Ridwan Mumu, Kadis Sosial Kota Palu Abidin, dan tokoh masyarakat setempat. MAN

 

 

Pos terkait