Kementerian BUMN: Mudik Aman dan Sehat Bersama BUMN

IMG-20220424-WA0000-4447d05c
FOTO: Arya Sinulingga

JAKARTA, MERCUSUAR – Presiden RI, H. Joko Widodo telah memberikan arahan bahwa masyarakat diperbolehkan untuk melaksanakan mudik lebaran pada momen Idul Fitri 1443 H/2022 M, dengan berbagai syarat tertentu.

Oleh Menteri BUMN, Erick Thohir, digagas program Mudik Gratis BUMN dengan menunjuk PT Jasa Raharja selaku koordinator program dengan tagline ‘Mudik Aman Mudik Sehat Bersama BUMN 2022’ tersebut, sebagai antisipasi perjalanan melalui moda transportasi darat, yang mengambil 80 persen bagian dari seluruh perjalanan mudik.

Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga, melalui rilis dari PT Jasa Raharja Cabang Sulteng, Sabtu (23/4/2022) menuturkan, ‘Mudik Aman Mudik Sehat Bersama BUMN 2022’ merupakan bentuk mudik yang aman, bertanggung jawab dan sehat.

Disebut aman, karena mengalihkan puluhan ribu pengguna kendaraan terutama sepeda motor dari jalan raya, ke moda transportasi umum seperti bus dan kereta api yang terkoordinir. Kemudian disebut sehat, karena para pemudik telah melengkapi diri mereka masing-masing dengan vaksinasi Covid-19 dosis 1 dan 2 serta dosis booster (penguat).

Selain itu, turut diberlakukan disiplin protokol kesehatan (prokes) seperti 3 M, 3 T dan pshysical distancing. Hal itu bertujuan untuk memastikan pemudik pulang dalam keadaan sehat dan tidak menularkan virus Covid-19 di tempat tujuannya.

“Program ini hadir kembali setelah dua tahun kita terbatas untuk berkumpul dengan keluarga secara langsung. Tapi dengan syarat, pemudik harus tetap mengutamakan keamanan dan keselamatan. Lewat program ini, kami juga mendorong masyarakat untuk melakukan vaksinasi dan tetap menjaga protokol kesehatan. Juga, mengutamakan keselamatan saat mudik dengan memilih moda transportasi yang lebih aman,” tutur Arya.

Dibanding tahun 2021 yang tidak memberlakukan syarat prokes dan pendaftaran dilakukan secara fisik, mudik pada tahun 2022 seluruh masyarakat yang terlibat wajib vaksin, selalu menjaga prokes dan harus mendaftar full online via aplikasi.

Berdasarkan survey yang dilakukan Litbang Kementerian Perhubungan RI, terdapat potensi peningkatan mobilitas dibandingkan Prediksi Mobilitas Lebaran 2021, masyarakat yang akan melakukan mudik setelah pengumuman vaksin sebagai syarat perjalanan justru meningkat 187,86 persen atau mencapai 85,5 juta orang.

Khusus warga Jabodetabek yang melakukan mudik yaitu 14,3 juta orang. Diprediksi terbanyak adalah pemudik menggunakan moda transportasi darat pribadi 40,2 juta orang, transportasi darat umum 26,7 juta orang, dan 8,2 juta orang menggunakan transportasi kereta api.

Arya menjelaskan, yang dimaksud Mudik Aman, secara detil penyelenggara mudik di bawah Kementerian BUMN melakukan beberapa langkah, yakni uji petik sarana (Ramp Check), inspeksi keselamatan dan safety campaign, kesiapan prasarana transportasi atau survei kelayakan moda transportasi, manajemen rekayasa lalu lintas atau survei jalur mudik, dan menyediakan SDM transportasi yang handal.

Kemudian pengawasan dan pengamanan angkutan lebaran melalui posko dan check point, antisipasi puncak mudik dan puncak balik, imbauan agar masyarakat pengguna jalan patuh pada aturan perjalanan, kebijakan atau program Angkutan Lebaran (Angleb) 2022 seperti mudik gratis, dan masyarakat dan pemangku kepentingan berperan dan bertanggung jawab

Sementara, terkait mudik sehat, lanjutnya, secara detil pemerintah mewajibkan peserta mudik untuk divaksin dosis booster, dosis kedua dan dosis pertama. Lalu screening (rapid test antigen, RT-PCR test dan RT-PCR Gargle, disiplin prokes, dan cukup beristirahat sebelum bepergian bagi pengemudi.

“Kemenkes akan melakukan pemeriksaan kesehatan kepada pengemudi juga pengemudi pengganti, yang jarak tempuhnya cukup lama atau lebih dari 4 jam dengan rute yang padat. Program mudik ini setidaknya telah mengalihkan mobilitas 40 ribu orang dari menggunakan kendaraan pribadi roda dua menjadi angkutan umum, yang sesuai standar keselamatan transportasi. Semoga dengan adanya program Mudik Aman dan Sehat bersama BUMN ini dapat mengobati kerinduan masyarakat untuk kembali berkumpul dengan keluarga,” tutup Arya. */IEA

Pos terkait