TANAMODINDI, MERCUSUAR – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) RI, bekerjasama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Palu melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) menggelar workshop, Senin (20/6/2022).
Workshop tersebut berkaitan tentang pengintegrasian peta jalan dan rencana aksi pengintegrasian pelibatan laki-laki dalam pencegahan Kekerasan Berbasis Gender (KBG), dan pemenuhan kesehatan reproduksi ke dalam perencanaan program dan kebijakan daerah di Kota Palu.
Dikesempatan itu, Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid mengatakan, peran laki-laki sangat vital, tetapi lebih vital lagi kalau perempuan juga dapat dioptimalkan perannya.
Untuk bisa mengoptimalkan dengan baik peran perempuan, menurut Hadianto, kekerasan terhadap perempuan harus dihilangkan.
“Demikian halnya kalau kita berbicara tentang regenerasi. Maka masa kita akan berakhir, sehingga kita harus menyiapkan generasi kita yang handal dan tangguh,” katanya.
Menurut wali kota, perlakuan orang tua terhadap anaknya hari ini sangat berpengaruh terhadap perlakuan anak terhadap orang tuanya kedepan. Kalau orang tua perhatian terhadap anaknya, maka orang tua juga akan mendapatkan perhatian yang sebaliknya dikemudian hari oleh anak-anaknya.
“Kalau hari ini kita menjadi orang tua yang tidak peduli terhadap anak-anak kita, maka dikhawatirkan anak-anak kita tidak peduli terhadap kita,” katanya.
Oleh karena itu, wali kota menyatakan workshop yang dilaksanakan sangat baik berkaitan dengan pemberian penguatan terhadap laki-laki, untuk mengambil peran dalam menekan kekerasan terhadap perempuan dan menciptakan kepedulian terhadap anak.
Dalam kesempatan ini, Hadianto secara resmi menetapkan Kelurahan Duyu dan Balaroa sebagai kelurahan ramah perempuan dan peduli anak.RES