TATURA UTARA, MERCUSUAR- Pemahaman akan situasi dan kondisi kependudukan beserta dampak jangka pendek maupun panjang yang menyertainya, merupakan sesuatu yang harus dimiliki oleh segenap stakeholder pembangunan.
“Karena dengan memahami situasi penduduk, maka proses dan tujuan pembangunan dapat tercapai dengan baik,” kata Plt. Kepala Perwakilan BKKBN Sulteng, Tenny C Soriton S.Sos.MM, saat acara Desiminasi dan Advokasi pemanfaatan data profil (parameter dan proyeksi) Program KKBPK dalam perencanaan pembangunan daerah (RPJMD,Renstrada,RKPD) tingkat provinsi dan kabupaten/kota dan Sosialisasi penyediaan informasi peringatan dini dampak kependudukan untuk OPD kabupaten/kota se Sulteng, Selasa (21/5/2019)
Dia melanjutkan, untuk memberikan pemahaman tentang situasi kependudukan beserta dampaknya, maka disusunlah sebuah sistem peringatan dini dampak kependudukan melalui program penyediaan informasi peringatan dini dampak kependudukan.
Program ini, kata Tenny merupakan serangkaian informasi tentang kondisi kependudukan pada suatu wilayah dengan dampak-dampak yang ditimbulkannya beserta dengan alternatif kebijakan/program/kegiatan yang harus oleh para pemangku kepentingan untuk mengintervensi situasi kependudukan atau mengatasi dampak-dampak dari situasi kependudukan tersebut.
Dia melanjutkan, isu atau masalah kependudukan merupakan persoalan-persoalan yang kompleks dan bersifat dinamis. Masalah kependudukan mempengaruhi setiap anggota masyarakat secara langsung maupun tidak, dan masalah itu sendiri dipengaruhi oleh banyak faktor baik internal maupun eksternal.
Kompleksitas masalah kependudukan, lanjut Tenny memerlukan suatu penanganan yang komperehensif dan berkesinambungan. Oleh karena itu, informasi peringatan dini dampak kependudukan yang diberikan merupakan merupakan suatu hasil studi yang terus menerus atas masalah dan solusinya.
“Kita harapkan dari kegiatan ini, akan sangat bermanfaat bagi kita semua dalam memberikan kontribusi bagi pembangunan daerah ini,” ujarnya. AMR