Kepala BNN Kota Palu, Narkoba Merusak Segalanya

Kombes Pol Qori Wicaksono

LERE, MERCUSUAR – Efek buruk dari narkoba bukan hanya merugikan kesehatan bagi si pemakai, juga bukan hanya berdampak buruk bagi kehidupannya, tetapi lebih dari itu, dampaknya bahayanya, juga menyasar bukan pemakai, bahkan kerugiannya, dirasakan sama dengan si pemakai.

“Narkoba ini, sangat berbahaya dan sangat-sangat merugikan, bahkan orang yang kita cintai pun, kena imbasnya. Anak dan istri, yang tidak tahu apa-apa, ikut menjadi korban,dan si pemakai, tidak peduli terhadap itu. Makanya lebih baik dijauhi, sebelum narkoba merusak segalanya,” urai Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Palu, Kombes Pol Qori Wicaksono, kepada Mercusuar, Minggu (23/2/2025).

Ungkapannya itu, kata Qori, bukan sekedar asumsi, ataupun sebuah himbauan belaka, tetapi kasus yang sudah terjadi, dan saat ini, tengah ditangani oleh lembaga yang dipimpinnya, Desember tahun 2024 lalu.

Dari hasil skrining adiksi, yang dilakukan oleh BNN, setidaknya ada tiga kasus,  yang pertama, seorang pegawai BUMN dengan karir yang gemilang, menapaki jenjang karirnya, berbanding lurus dengan penghasilannya, kemudian memiliki keluarga yang harmonis, malahan kata Qori, beberapa waktu lagi, akan memegang jabatan mentereng di sebuah provinsi.

Namun semuanya berantakan, dimulakan dari si pegawai di salah satu BUMN itu, yang juga warga Kota Palu, mengenal narkoba, maka pelan-pelan, dia semakin kecanduan narkoba, hampir setiap saat bertengkar dengan istrinya, barang-barang berharga, pelan-pelan ludes terjual, bahkan beberapa kali menganiaya istrinya.

Hingga kemudian jabatan mentereng itu pun lepas, bukan hanya itu saja, tetapi juga status pegawainya pun dicabut, rumah tangga berantakan, dia pun mengalami depresi berkepanjangan, dan yang paling parah, kata Qori, istrinya pun menjauhinya, karena tidak tahan hidup dengan pecandu, dan terus dianiaya.

“Orang yang kecanduan narkoba, sama sekali tidak bisa berfikir sehat, sebab jaringan sarafnya melemah, yang selalu dipenuhi adalah, bagaimana bisa mendapatkan narkoba, entah harus mengorbankan keluarga dan anaknya,” tutur Qori.

Kemudian di kasus lainnya, seorang lelaki paruh baya, dibawa keluarganya ke BNN Kota Palu, untuk direhabilitasi, sesampainya di BNN, lelaki paruh baya itu menangis sejadi-jadinya, mengungkapkan kondisi dirinya yang sudah melakukan tindakan kejam terhadap anak dan istrinya, bahkan mengakui kalau istrinya selalui dipukuli tanpa sebab.

Tetapi selang berapa menit, dia kemudian mengubah sikapnya, dengan berontak bahkan mencoba menyerang beberapa petugas BNN, dan keluarganya, tanpa belas kasihan. Padahal menurut keterangan keluarganya, si pemakai dulunya adalah lelaki pekerja keras dan penyayang keluarga.

Ada juga yang tega menjual semua peralatan rumahnya, bahkan atap rumahnya dicabut, dan dijual. Begitu juga beberapa peralatan rumah, dan barang berharga lainnya, yang diperuntukkan untuk kebutuhan anaknya, dan juga kehidupan keluarganya.

“Dikedepannkan dampak buruk penggunaan narkoba dalam jangka panjang, yang bisa merusak syaraf dalam tubuh kita. Terbukti, beberapa contoh kasus yang diterima BNN dalam satu bulan terakhir,” pungkasnya. (MBH)

Pos terkait