PALU, MERCUSUAR – Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Palu, Dr. H. Nasruddin L. Midu membawakan materi dalam pelatihan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Ekonomi Palu di salah satu hotel di Palu, Selasa (2/11/2021).
Kegiatan yang mengusung tema Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) ini dihadiri oleh Pengawas pembina, Ketua MGMP, dan puluhan guru dari berbagai madrasah dan sekolah.
Dalam materinya Nasruddin menjelaskan tentang peran penting Kemenag dalam pencapaian target pembangunan pendidikan nasional.
“Salah satu prioritas rencana strategis Kementerian Agama dalam meningkatkan mutu Pendidikan Islam adalah peningkatan mutu pembelajaran melalui peningkatan mutu guru, kepala madrasah dan tenaga kependidikan di madrasah,” jelas Nasruddin.
Kakankemenag juga menguraikan skema PKB untuk peningkatan mutu guru, kepala madrasah dan tenaga kependidikan di madrasah.
“Fokus program tersebut dilakukan di kelompok kerja terdekat, yaitu melalui kegiatan dalam Kelompok Kerja Guru (KKG), Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling (MGBK), Kelompok Kerja Madrasah (KKM), dan Kelompok Kerja Pengawas (Pokjawas) Madrasah,” ungkapnya.
Sebagai upaya untuk mencapai prioritas mutu pendidikan tersebut, Nasruddin mengatakan diperlukan rekrutmen instruktur atau fasilitator yang berkualitas. Hal itu sesuai dengan ketentuan pedoman PKB Guru, disebut dengan Instruktur Nasional (IN), Fasilitator Provinsi (Fasprov), Fasilitator Daerah Kabupaten/Kota (Fasda) yang akan bertugas di masing-masing kegiatan level Nasional, Provinsi dan Kabupaten/Kota.
Lebih lanjut, Mantan Kabid Penmad Pada Kanwil Kemenag Sulteng ini menyebutkan bentuk dukungan pemerintah terhadap Program PKB Guru, Kepala Madrasah, dan Tenaga Kependidikan Madrasah adalah melalui implementasi proyek Realizing Education’s Promise: Support to Indonesia’s Ministry of Religious Affairs for Improved Quality of Education (Madrasah Education Quality Reform) yang disingkat REP-MEQR.
“Ini merupakan sebuah program investasi SDM yang dikembangkan oleh Kementerian Agama,” imbuh Nasruddin.
Pelaksanaan proyek tersebut dimulai pada awal tahun 2020 dan berakhir pada tahun 2024, di 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Pembiayaan Proyek bersumber dari Pinjaman Luar Negeri Bank Dunia (IBRD Loan No.8992-ID) sebesar Rp. 3,7 Triliun ( USD 250 Juta).
Salah satu tujuan pelaksanaan program PKB, menurut nasruddin adalah untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap profesional guru dan tenaga kependidikan madrasah yang dilaksanakan berjenjang, bertahap, dan berkesinambungan untuk meningkatkan kompetensi dan kinerja guru madrasah.
“Peningkatan mutu madrasah dan daya saing lulusan madrasah akan semakin maju, meningkat dan pada akhirnya mengantarkan kita pada tujuan utama mencerdaskan kehidupan bangsa,” pungkasnya. */IEA