MAKKAH, MERCUSUAR – Owner Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Babussalam, H. Mustamin Umar menyampaikan permohonan maaf kepada jemaah haji dan masyarakat Sulawesi Tengah, serta Kementerian Agama Republik Indonesia, atas peristiwa keributan yang sempat terjadi di salah satu hotel di Kota Mekkah tempat para jemaah haji asal Sulawesi Tengah menginap.
Pasalnya, terlihat jelas dalam rekaman video berdurasi sekira 05.20 menit yang beredar di masyarakat, H. Mustamin terlibat langsung dalam keributan itu.
H. Mustamin mengatakan, kondisi tersebut seharusnya tidak perlu terjadi, apa lagi dalam kondisi tengah menjalankan ibadah haji di tanah suci.
“Saya memohon maaf kepada Jemaah Haji yang merasa terganggu atas peristiwa itu, juga kepada masyarakat Sulawesi Tengah yang mungkin juga merasa terganggu atas informasi peristiwa tersebut, juga kepada Kemenag RI sebagai penyelenggara Haji,” sebut H. Mustamin, Ahad (23/6/2024).
Menurut H. Mustamin, sebelum ia datang ke dalam ruangan itu sudah terjadi keributan antara salah seorang jemaah haji asal Sulawesi Tengah dengan petugas haji, yang dipersoalkan adalah masalah air.
Jemaah tersebut komplen karena merasa ada keterlambatan distribusi air minum.
H. Mustamin datang ke lokasi karena dipanggil oleh Ketua Kloter 8, karena katanya makanan Jemaah haji kloter 8 ditahan.
“Saya datang karena dipanggil oleh Ketua Kloter 8, karena jatah makanan kloter 8 ditahan oleh salah seorang Jemaah Haji yang bukan anggota kloter 8 yang komplen karena merasa ada keterlambatan distribusi air,” sebutnya.
Namun sayang, kedatangannya justru memicu situasi semakin memanas. Saat H. Mustamin masuk ke dalam ruangan menanyakan penyebab keributan dan apa yang diributkan. Pertanyaan itu tersebut malah memantik suasana semakin memanas dan nyaris terjadi adu jotos antara jamaah.
Sebelumnya, dikutip dari kaidah.id (edisi Sabtu, 22 Juni 2024) Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah Kanwil Kementerian Agama Sulawesi Tengah (Sulteng), Muchlis Aseng menjelaskan, masalah keterlambatan katering dan ketersediaan air minum, itu masalah biasa menjelang keberangkatan ke Arafah dan sehari setelah dari Arafah.
“Jumlah ketersediaan air minum di hotel terbatas, drooping makanan terlambat dari biasanya, karena akses jalan di Kota Makkah banyak yang ditutup,” kata Muchlis Aseng menjawab pertanyaan kaidah.id, Jumat (21/6/2024).
Tetapi masalah itu sudah ditangani dengan baik, dan sekarang tidak ada masalah lagi. Secara umum, katanya, penyelenggaraan ibadah haji berlangsung sukses. Masalah-masalah yang terjadi pada jamaah, itu hanyalah masalah biasa yang dapat ditangani secara baik dan tuntas.
Sekaitan dengan keributan sebutnya, ada seorang jamaah melarang pembagian air dan makanan termasuk hak kloter 8 BPN yang sehotel dengan Kloter 14 BPN.
Mendapat laporan makanan kloter 8 BPN juga ditahan yang bersangkutan, maka jamaah yang lain masuk, sehingga terjadi keributan. */JEF