PALU, MERCUSUAR – Rumah Sakit (RS) Anuta Pura telah menyiapkan sistem layanan baik utk pasien yg terinfeksi COVID-19. Namun, menurut Ketua Komisi A DPRD Kota Palu, Mutmainah Korona hal itu tidak cukup menangani penyebaran virus tersebut jika sistem pencegahan tidak secara bersama semua OPD terkait bahkan tanpa instruksi jelas oleh Walikota Palu sebagai penanggungjawab teritori wilayah administrasi Kota Palu. Apalagi Kota Palu merupakan pintu masuk bagi masyarakat yg telah perjalanan dari luar daerah.
“Kami meminta walikota palu utk segera mengeluarkan instruksi baru utk membentuk satgas pencegahan dan penangahan covid 19 termasuk keterbukaan informasi setiap saat mengenai perkembangan virus ini oleh Humas Kota Palu,” ujarnya.
Neng sapaan akrabnya menjelaskan, apalagi paska bencanaalam, ketersediaan sarana dan prasarasan utamanya air bersih itu sangat tdk memadai di setiap huntara yg ada. Banyak kelompok rentan manula yg berusia di atas 50 tahun yang secara kesehatan itu sangat menurun, sangat memicu percepatan virus ke penyakit lainnya sehingga mengakibatkan kematian.
“Ini yang harus banyak diberi informasi, termasuk langkah pencegahan dengan melakukan penyemprotan di setiap huntara, sekolah-sekolah dan tempat lainnya,” jelasnya.
Hal lainnya, ketersediaan masker dan antiseptik pencuci tangan (hand sanitazer) harus dipastikan tersedia disetiap toko atau swalayan dengan harga terjangkau. Tidak boleh ada pelonjakan kenaikan harga setelah situasi ini terjadi di kota Palu. Peran Dinas Kesehatan sangat penting sekali dan kami menunggu pertemuan bersama utk respon cepat bersama atasi masalah covid 19.
“Pemerintah harus memperketak pintu keluar masuk warga untuk bepergian. Soalnya kita tanya kenapa tidak semua di screen suhu badan setiap datang dbandara ? Padahal untuk mengantisipasi sejak dini, semua yang tiba dan masuk bandara harus dicek suhu badannya. Saya pun tak di screen suhu tubuh saat tiba di bandara kemarin,” jelasnya lagi.RES
