PALU, MERCUSUAR – Kinerja ekspor Sulteng sepanjang Juni 2018 tercatat sebesar 382,04 juta dolar atau mengalami penurunan 55,26 juta (12,64 persen) dibandingkan
bulan sebelumnya.
Demikian Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulteng, Faizal Anwar dalam rilis perkembangan ekonomi di kantor BPS, Rabu (1/8/2018). Ia mengungkapkan ekspor Sulteng didominasi oleh dua kelompok komoditas utama, yaitu kelompok komoditas besi dan baja senilai 232,42 juta dolar atau 60,84 persen dari total ekspor dan bahan bakar mineral senilai 145,08 juta dolar (37,98 persen).
Kontribusi ekspor kelompok komoditas lainnya relatif kecil, masing-masing di bawah 2 juta dolar. Selama Januari-Juni 2018, kelompok besi dan baja mendominasi pangsa ekspor senilai 1.568,19 juta dolar atau 68,73 persen dari total ekspor dan bahan bakar mineral senilai 672,93 juta dolar (29,49 persen). Sementara itu, kontribusi ekspor kelompok komoditas lainnya terhadap total ekspor masing-masing di bawah 1 persen.
Kepala Bidang Statistik Distribusi G.A. Nasser mengatakan ekspor Sulteng didominasi sektor produksi pengolahan dan migas dan sektor pertanian. Namun, keduanya memberikan kontribusi yang belum cukup signifikan dalam kegiatan ekspor. Padahal sektor ini menyerap tenaga kerja yang besar dari jumlah angkatan kerja di Sulteng.
Tiongkok merupakan negara tujuan ekspor paling utama selama Juni 2018, yakni mencapai 123,91 juta dolar atau 32,43 persen dari total nilai ekspor Sulteng. Diikuti Jepang senilai 62,54 juta dolar (16,37 persen), Korea Selatan senilai 54,57 juta dolar (14,28 persen), Amerika Serikat senilai 35,33 juta dolar (9,25 persen), dan Pakistan senilai 31,06 juta dolar (8,13 persen). Sementara itu, nilai ekspor ke negara tujuan lainnya masing-masing di bawah 17 juta dolar. HAI