PANTOLOAN, MERCUSUAR – Pengerjaan proyek pembangunan jembatan Fly Over Pantoloan, Kecamatan Tawaeli, banyak menyerap tenaga kerja lokal.
Hal itu dikemukakan General Superintendet PT Pacifik Nusa Indah, Marthen saat ditemui di kantornya Sabtu (19/10/2019) pekan lalu.
Dikatakannya, ada sejumlah item pekerjaan yang menggunakan tenaga kerja di kelurahan tersebut, seperti tenaga tukang dan buru harian lepas.
Namun, kata Marthen, kalau karyawan perusahaan kerjanya waktu kadang sudah tidak diperhatikan
“Kita kalau orang kantoran sudah tidak waktunya, pagi sampai pagi. Kalau untuk buruh rata-rata orang Baiya dan Pantoloan,” katanya.
Perusahaan, lanjutnya, menjadwalkan jam kerja mulai pukul 08.00 Wita sampai pukul 16.00 Wita. Hanya saja, terkadang sejumlah tukang dan buruh menambah jam kerja dan itu dihitung lembur oleh perusahaan.
Bahkan ada yang kerja sampai pukul 23. 00 Wita. “Kalau mereka kejar target, kadang jam 07.00 sudah mulai kerja. Isitrahat setengah 12. Kemudian lanjut lagi,” tutur Marthen.
Olehnya itu, pihak perusahaan tidak membatasi waktu kerja pada tenaga tukang dan buruh, selagi mereka mau bekerja. Hanya saja jam kerja sudah ditentukan oleh perusahaan. “Jika mereka menambah jam kerjanya maka akan terhitung lembur. Semakin mereka bekerja dengan jam kerja yang panjang, semakin banya pula pendapat yang mereka raup,” tuturnya.
Ditambahkannya, PT Pacifik optimis proyek tersebut akan rampung sesuai kontrak.
Diketahui, proyek Fly Over Pantoloan menggunakan APBN Tahun Anggaran 2019 sekira Rp90 miliar lebih. BOB