Kolaborasi IPB-Untad, Sosialisasikan Pemanfaatan Tandan Kosong Sawit di Sulteng

SBRC IPB University dengan dukungan BPDPKS, menyelenggarakan Sosialisasi “Karbonisasi Tandan Kosong Kelapa Sawit dan Pemanfaatannya sebagai Pupuk Organik untuk Substitusi Pupuk Kimia pada Perkebunan Kelapa Sawit”, Senin (15/7/2024). FOTO: DOK HUMAS UNTAD

SILAE, MERCUSUAR – Pusat Penelitian Surfaktan dan Bioenergi (SBRC) Institut Pertanian Bogor (IPB) University dengan dukungan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), menyelenggarakan Sosialisasi “Karbonisasi Tandan Kosong Kelapa Sawit dan Pemanfaatannya sebagai Pupuk Organik untuk Substitusi Pupuk Kimia pada Perkebunan Kelapa Sawit”, Senin (15/7/2024). Kegiatan yang bermitra dengan Universitas Tadulako (Untad) ini, dilaksanakan di Ballroom Swissbell Hotel Palu. 

Ketua Pelaksana Kegiatan yang juga Kepala Divisi Teknologi Proses, Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian IPB University, Prof. Dr. Erliza Hambali, dalam laporannya mengatakan, sosialisasi ini menjadi penting, mengingat pada perkebunan kelapa sawit, biaya terbesar yang dibutuhkan agar tanaman sawit tumbuh dengan baik dan subur serta berbuah baik, adalah pupuk. Biaya pemupakan sekitar 80 persen dari keseluruhan biaya operasional perkebunan tersebut. 

“Oleh sebab itu, perlu dilakukan upaya-upaya untuk menurunkan biaya pemupukan tersebut. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk menurunkan biaya pemupukan tersebut, adalah dengan pemanfaatan tandan kosong kelapa sawit sebagai bahan soil conditioner, melalui proses karbonisasi,” jelas Prof. Erliza. 

Penambahan soil conditioner tersebut kata dia, dapat meningkatkan kesuburan lahan perkebunan sawit dan meningkatkan efisiensi pemupukan di perkebunan sawit. Secara nasional, luas perkebunan kelapa sawit Indonesia pada tahun 2022 adalah sekitar 15,4 juta Ha, yang mampu menghasilkan tandan kosong kelapa sawit (TKKS) sebesar 47 juta ton. Pemanfaatan TKKS secara komersial saat ini masih sangat terbatas, di antaranya untuk pupuk kompos, bahan bakar padat dan lainnya.

Melihat potensi tersebut, pada tahun 2023, SBRC IPB telah menyelenggarakan sosialisasi “Karbonisasi Tandan Kosong Kelapa Sawit dan Pemanfaatannya sebagai Pupuk Organik untuk Substitusi Pupuk Kimia pada Perkebunan Kelapa Sawit” di tiga kota, yaitu Pekanbaru, Medan dan Palangkaraya. Melanjutkan program tersebut, pada tahun 2024 SBRC IPB dengan dukungan BPDPKS dan GAPKI, kembali menyelenggarakan sosialisasi serupa di 6 kota, yaitu Pontianak, Samarinda, Palembang, Jambi, Padang, dan Palu.

Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama, Dr.sc.agr. Aiyen, M.Sc, dalam sambutannya mewakili Rektor Untad mengatakan, kegiatan ini bukan hanya menyosialisasikan teknologi pencapaian, tetapi juga menjadi motivasi untuk para peneliti di Untad, untuk memperhatikan sawit sebagai tanaman nomor satu di Indonesia.

Menurut Dr. Aiyen, kerja sama antar dua perguruan tinggi sudah dilakukan sejak lama, terkait riset dalam berbagai bidang keilmuan, salah satunya komoditas Kelapa Sawit. Pihaknya berharap, ke depannya ada program sekolah petani sawit yang dilaksanakan oleh dua perguruan tinggi itu. JEF

Pos terkait