Komunitas Palapa Kembangkan Sayap ke Vatutela

TONDO, MERCUSUAR – Berangkat dari keprihatinan terhadap minimnya minat baca generasi muda, Komunitas Palapa yang bergerak di bidang literasi, terus melebarkan sayap untuk bergerak pada bidang pendidikan anak, khususnya untuk menumbuhkembangkan minat baca generasi muda.

Salah seorang founder Komunitas Palapa, Mustika Sari, Kamis (12/4/2018) mengatakan, sejak September 2017 lalu, dirinya bersama relawan Komunitas Palapa lainnya, telah memulai pembinaan di wilayah Dusun Dupa, Kelurahan Layana Indah, Kecamatan Mantikulore. Kata dia, setelah berproses, animo masyarakat, terutama anak-anak di wilayah tersebut semakin tinggi dan Komunitas Palapa terus mendapat dukungan dari masyarakat dan Pemerintah Kota Palu, lewat Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Palu, serta sejumlah pihak lainnya.

Atas dasar tersebut, bersama rekan relawan lainnya, Tika sapaan akrabnya, berniat untuk melebarkan sayap ke daerah lainnya, sesuai visi dan misi komunitas, di mana hingga tahun 2022 mendatang, Komunitas Palapa akan menginisiasi wilayah binaan di seluruh kecamatan se Kota Palu. Upaya ini diwujudkan dengan langkah awal, yaitu menyasar wilayah Kelurahan Tondo, tepatnya di wilayah Vatutela, sebagai wilayah binaan berikutnya.

“Kita pilih Vatutela dengan pertimbangan daerah yang terdekat dengan basis awal binaan kita di Dupa. Alhamdulillah kita sudah melaksanakan pertemuan dengan masyarakat di Vatutela, beberapa waktu lalu, di mana pertemuan tersebut dimaksudkan untuk mensosialisasikan kegiatan Komunitas Palapa, yang nantinya akan dipusatkan di Vatutela,”jelasnya.

Dikatakannya, pertemuan tersebut dihadiri oleh H. Nanang, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palu, yang merupakan tokoh pemuda di wilayah tersebut, serta beberapa tokoh masyarakat Vatutela dan anggota Divisi Kerjasama Komunitas Palapa, Verawaty Pangkey.

“Dari pertemuan itu disepakati, kelas perdana di Vatutela akan dimulai tanggal 15 April 2018, pukul 08.00 sampai pukul 10.00 Wita. Masyarakat Vatutela mempersilahkan bangunan Baruga, untuk dimanfaatkan oleh Komunitas Palapa, sebagai tempat beraktivitas,” kata Tika.

Ditemui terpisah, H. Nanang mengaku memberi apresiasi setinggi-tingginya pada para pegiat Komunitas Palapa, yang memiliki semangat kuat untuk mengajak generasi muda ke hal-hal yang positif, di tengah derasnya arus globalisasi saat ini.

“Saya sudah melihat beberapa program dari Komunitas Palapa. Mereka ini adalah anak-anak muda yang sadar akan pentingnya budaya membaca dan ingin menularkan kebiasaan itu pada anak-anak di Vatutela. Olehnya mereka meminta ijin sekaligus dukungan dari orangtua dan masyarakat, agar kiranya Vatutela bisa dijadikan daerah binaan selanjutnya, setelah Dupa, Kelurahan Layana Indah,” jelasnya.

Nanang menambahkan, membaca merupakan salah satu cara untuk memperoleh informasi. Dengan membaca kata dia, kita dapat mengetahui banyak hal di dunia ini, tanpa perlu meninggalkan tempat kita sekarang. Memang kata dia, secara nasional minat baca di Indonesia sangat rendah, di mana hal tersebut disebabkan oleh pengaruh tayangan televisi dan perkembangan teknologi informasi lewat gadget.

“Tidak ada salahnya menonton televisi dan bermain gadget, karena melalui itu, kita juga busa mendapatkan informasi lebih cepat. Tapi, kita tidak harus meninggalkan budaya membaca, karena jika kita tinggalkan, bisa berpengaruh pada kualitas individu, di mana tidak ada motivasi dalam menghadapi tantangan hidup,”jelasnya.

Apa yang dilakukan oleh Komunitas Palapa kata dia, yang mendorong budaya membaca sejak dini, menurutnya, adalah hal yang perlu didukung oleh siapapun, karena dapat meningkatkan kesadaran generasi muda dalam hal pengenalan tentang apa yang bermanfaat dan apa yang merugikan, baik untuk individu maupun untuk orang lain. JEF/*

Pos terkait