TONDO, MERCUSUAR – Kelompok Pencinta Alam (KPA) Silolangi, yang bermukim di Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore, menyambut HUT ke-34 RI, dengan melakukan ekspedisi budaya di Kabupaten Sigi. Ekspedisi tersebut akan dilangsungkan mulai 15 hingga 22 Agustus 2019.
Ketua KPA Silolangi, Abdul Razak, pada acara pelepasan tim ekspedisi di Kelurahan Tondo, Kamis (15/8/2019) menjelaskan, ekspedisi budaya tersebut bertajuk Ekspedisi Tungku Talusi. Pada ekspedisi tersebut, pihaknya menelusuri keberadaan suku tertua di Sulteng, yang dilakukan di satu desa dari masing-masing empat kecamatan di Kabupaten Sigi, yakni Kecamatan Kulawi, Kulawi Selatan, Lindu dan Pipikoro.
“Ini ekspedisi kedua kami, tetapi kali ini beda, karena nantinya akan menggali aspek budaya warga lokal. Di sana kami akan melakukan dialog terkait budaya atau adat istiadat. Tentunya target kami untuk mendalami pengetahuan tentang budaya,” katanya.
Kata dia, pihaknya sengaja mengagendakan kegiatan tersebut di waktu libur, karena 95 persen anggota KPA Silolangi merupakan mahasiswa aktif. “Sebelumnya, kami sudah melakukan dua kali survei, sekaligus menyurat kepada pemerintah setempat. Kalau ambil waktu lain, agak sulit dilaksanakan, karena tabrakan dengan waktu kuliah para anggota,”ujarnya.
Sementara itu, pembina KPA Silolangi, Nanang, saat melepas peserta ekspedisi mengatakan, hal yang dilakukan KPA Silolangi untuk mencari tahu kearifan lokal atau suku-suku tertua yang ada di Sulteng, merupakan kegiatan yang perlu diapresiasi. Nanang juga memberikan harapan dan pesan khusus untuk tim tersebut.
“Ekspedisi ini yang akan kita tuju adalah Kulawi, yang merupakan kecamatan yang belakangan ini dilanda banjir. Saya berpikir, bertambah satu lagi tugas kita, bukan hanya ekspedisi. Jangan mengesampingkan misi kemanusiaan. Kita harus bantu saudara-saudara kita di sana, minimal kita lakukan bakti sosial,”pesannya.
Selain itu, Nanang juga mengimbau agar KPA Silolangi terus menjaga nama baik pencinta alam. JEF
