KPSP Bantah Siomay dari Daging Tikus

UJUNA, MERCUSUAR – Kerukunan Pedagang Siomay Palu (KPSP) membantah dengan tegas isu siomay yang dibuat dari daging tikus, yang viral di sosial media (medsos), beberapa hari belakangan ini. Isu ini merugikan pedagang siomay di Kota Palu. Mereka menyesalkan oknum yang menyebarkan hoaks tersebut.

“Saya sebagai Ketua KPSP, sangat menyesalkan dengan  adanya isu yang saat ini ramai dibicarakan di  sosmed, terkait tentang isu siomay daging tikus. Kami keluarga besar pedagang siomay turut prihatin,” kata Ketua Kerukunan Pedagang Siomay Palu (KPSP), Gatot Sukoyo yang didampingi Penasehat KPSP, Bino A. Juwarno, saat ditemui di Palu, Jumat (19/1/2024).

Gatot pun kemudian mengimbau kepada pengguna sosial media, untuk bijak dalam bermedia social dan tidak memposting sesuatu yang merugikan. Apalagi yang diposting itu, tidak mengandung kebenaran alias fitnah.

“Terus terang dengan adanya berita ini, kami seluruh pedagang siomay yang ada di Kota Palu merasa dirugikan,” kata Gatot.

Bino mengaku sudah melakukan penelusuran terkait dengan berita tersebut. 

“Alhamdulillah kami beserta teman-teman terkait, dan dari Dinas Kesehatan beserta tim dari Puskesmas Sangurara dan Kamonji mencari kebenaran adanya berita itu,” kata Gatot.

Dari hasil penelusuran ke tempat yang diisukan, tidak ditemukan adanya siomay daging tikus. 

“Dan hasil yang kami dapat ternyata aman,” ujar Bino.

Gatot menegaskan, tidak ada siomay yang menggunakan daging tikus, seperti yang diisukan di sosial media tersebut. Isu tersebut sama sekali tidak benar, dan disebarkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

Gatot menjamin semua siomay yang diproduksi dan dijual oleh pedagang siomay di Kota Palu berasal dari daging halal. Pengelolaannya pun dilakukan dengan mengedepankan prinsip-prinsip kesehatan.

“Sekadar info, buat pencinta siomay di Kota Palu, jangan ragu untuk menyantap jajanan yang termasuk favorit di Kota Palu ini,  karena kami dari Kerukunan Pedagang Siomay Palu, seluruhnya sudah mempunyai NIB (Nomor Induk Berusaha) dan Sertifikat Halal dari pemerintah,” jelasnya.

“Olehnya kami mengimbau kepada masyarakat jangan mudah membuat berita berita hoaks, yang meresahkan masyarakat. Tentunya dampaknya sangat tidak bagus buat para pengusaha, khususnya para penjual siomay dan pencinta jajanan siomay,” pungkas Gatot. HAI/*

Pos terkait