PERKETAT PROKES – FKPT Sulteng, dalam kegiatan pelibatan pelajar SMA dan sederajat dalam pencegahan radikalisme dan terorisme di masyarakat dengan pelatihan pembuatan video pendek “Kita Indonesia” memperketat penerapan Protokol Kesehatan (Prokes) Covid-19.FOTO : KARTINI NAINGGOLAN/MS
TALISE, MERCUSUAR – Pandemi Covid-19 merubah perilaku manusia dalam berbagai aspek kehidupan. Seperti yang dilakukan oleh Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), dimana dalam kegiatan pelibatan pelajar SMA dan sederajat dalam pencegahan radikalisme dan terorisme di masyarakat dengan pelatihan pembuatan video pendek “Kita Indonesia” memperketat penerapan Protokol Kesehatan (Prokes) Covid-19.
Dalam kediatan yang dilaksanakan di salah satu Hotel di Kota Palu, Selasa, (3/11/2020) menerapkan prokes Covid-19. Sebelum masuk ke ruangan peserta diminta mencuci tangan, kemudian diarahkan memasuki bilik disinfektan lalu peserta diwajibkan menggunakan masker dan facesield dan diberikan masing-masing satu botol handsanitizer. Selain itu, jarak temoat duduk antara peserta dibatasi sejauh 1 meter.
Kepala Bidang (Kabid) Media Sosialisasi dan Hukum SKPT Sulteng, Muhammad Hajiji mengatakan kegiatan pelibatan pelajar ini dilakukan dengan penerapan prokes pencegahan Covid-19 secara ketat untuk mencegah terjadinya penularan virus.
Menurutnya, semua peserta difasilitasi masker, facesield, dan handsanitizer oleh FKPT sehingga tidak satupun peserta yang tidak mematuhi Prokes.
“Dalam pelaksanaan panitia juga mengatur jarak antar peserta di dalam ruangan. Di setiap kegiatan yang kami lakukuan selama pandemi selalu memperketat prokes covid-19,” kata Muhammad Hajiji.
Muhammad Hajiji menambahkan bahwa selama pandemi FKPT Sulteng mengurangi jumlah peserta di setiap kegiatan yang dilaksanakan, dimana biasanya jumlahnya 120 orang per kegiatan dikurangi menjadi 77 peserta dengan kapasitas ruangan untuk 500 peserta.
“Hal demikian dilakukan semata-mata untuk melindungi semua peserta dari penularan Covid-19. Disatu sisi sebagai bentuk tindak lanjut dari komitmen BNPT dalam pencegahan Covid-19,” ujarnya.
Muhammad Arif salah peserta kegiatan yang diselenggarakan oleh FKPT mengatakan, sudah beberapa kali dirinya mengikuti kegiatan FKPT selama pandemi dan panitia selalu menerapkan prokes secara ketat.
“Saya beberapa kali melepas masker dan facesield yang diberikan hanya sekedar ingin mengatur nafas agar tidak sesak, namun langsung diingatkan oleh panitia. Prokes Covid-19 yang diterapkan oleh FKPT sangat ketat sehingga tidak satupun peserta yang boleh melanggar,” ujarnya.
Bangun Ketangguhan Pelajar
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI melalui FKPT Sulteng menggandeng Pemprov Sulteng membangun ketangguhan pelajar tingkat SLTA sederajat untuk menangkal bahaya radikalisme, intoleransi dan terorisme di daerah itu.
“Komponen pelajar menjadi satu sasaran BNPT dan FKPT dalam meningkatkan pemahaman dan kapasitas pelajar tentang bahaya radikalisme, lewat berbagai macam kegiatan deradikalisasi,” ucap Ketua Bidang Pemuda FKPT Sulteng, Sofyan Bachmid, pada kegiatan BNPT melalui FKPT Sulteng tentang pelibatan pelajar SLTA sederajat dalam pencegahan radikalisme bertajuk “Kita Indonesia”.
Sofyan Bachmid menerangkan, membangun ketangguhan pelajar, salah satunya dengan memberikan pemahaman tentang perbedaan yang ada di muka bumi.
Berkaitan dengan itu Ketua FKPT Sulteng Muhd Nur Sangadji mengemukakan bahwa pelajar merupakan calon pemimpin masa depan, yang menjadi modal bagi bangsa ini.
Karena itu, menurut Nur Sangadji, peningkatan kapasitas pelajar untuk menghormati dan menjunjung tinggi nilai-nilai perbedaan yang ada di muka bumi, sangat penting.
Di satu sisi, pemuda dan pelajar dituntut untuk mengikuti perkembangan zaman, yang salah satunya melek dengan teknologi dan media sosial. Namun, bijak dalam bermedia sosial. TIN