PALU, MERCUSUAR – Lima perguruan tinggi hindu di Indonesia yakni, kampus STAHN Mpu Kuturan Singaraja, UHN I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar, STHD Dharma Klaten, STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah, dan IAHN Gde Pudja Mataram, melaksanakan Webinar Nasional, Selasa (11/6/2024). Webinar nasional yang menjadi salah satu rangkaian kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Kolaboratif Perguruan Tinggi Tahun 2024 yang merupakan kolaborasi lima perguruan tinggi tersebut.
Kegiatan webinar yang menyasar kalangan Gen Z ini, bertujuan untuk memperkuat dan memantapkan keyakinan terhadap Hindu di era digital. Program ini juga mendorong sekaligus membangun mindset dan tindakan inklusivitas dan moderasi bergama yang kontekstual di masyarakat.
Ketua Tim PKM, I Komang Agus Widiantara, M.Ikom dalam sambutannya mengatakan, berdasarkan hasil survey yang telah disebar di lima daerah, yakni Buleleng, Bangli, Mataram, Klaten, dan Palu dengan 104 responden menunjukkan, sebanyak 72,8 persen menyatakan kurang memahami ajaran Hindu dengan baik, sesuai pengamatan di daerah masing-masing, sehingga kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan ruang digital masih sangat perlu dilakukan secara berkelanjutan.
Kegiatan PKM ini akan diikuti oleh 100 orang peserta yang telah melalui tahap seleksi dengan perwakilan 20 orang di masing-masing daerah. Ada beberapa agenda yang dilaksanakan, yakni Dharma Talk, Sharing Session, Literasi Digital, Hindu Webinar Series, Kelas Kreatif, Dialog Pemuda Antaragama, Spiritual Journey, On Site Moderation, dan Hindu Content Competition.
“Kegiatan akan berlangsung selama 3-4 bulan kedepan,” ujarnya.
Dirjen Bimas Hindu Kemenag RI, Prof. I Nengah Duija yang membuka kegiatan sekaligus sebagai Keynote Speaker mengungkapkan, menjadi sangat penting untuk membicarakan ruang digital yang mana ruang digital inilah yang kedepan akan mengisi kaum Gen Z terkait dengan persoalan-persoalan spiritualitas.
Oleh karena itu menjadi sangat penting untuk mengkonstruksi bagaimana wadah dari agama dan wajah agama serta konstruksi agama bisa masuk ke ruang virtual. Prof. I Nengah Dwija juga menekankan, para intelektual Hindu khususnya pada dosen dan tenaga pendidik harus mulai bisa merubah cara berpikir yang pertama, yakni literasi budaya dan literasi keagamaan harus sudah masuk ke ruang virtual.
Kegiatan ini menghadirkan tiga narasumber, yakni Direktur Pendidikan Hindu Ditjen Bimas Hindu, Trimo dengan topik Peran dan Respon Stakeholder Hindu dalam Merespon Keberagamaan Generasi Z, kemudian Miswanto dengan topik Gen Z dan Spiritualitas di Era Digital: Tantangan dan Peluang; dan Dr. I Made Bagus Andi Purnomo, Media Sosial dan Pengaruhnya Terhadap Perilaku Beragama Gen Z. Ketiganya juga telah memberikan penguatan terkait dengan pentingnya ruang digital bagi kalangan gen Z.
Kegiatan yang dipandu oleh Dr. Putu Eka Sura Adnyana yang diikuti oleh kurang lebih 300 peserta yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia ini, mencakup kalangan mahasiswa dan organisasi kepemudaan Hindu. Antusias dari para peserta juga sangat aktif dan berharap kegiatan-kegiatan yang menyasar Gen Z terus lebih sering dilakukan. */JEF