Lima RPS SMK Diresmikan

RPS SMK

LOLU SELATAN, MERCUSUAR – Wakil Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Tengah, Hj. Zalzulmida A Djanggola meresmikan lima Ruang Praktik Siswa (RPS) SMK di Kota Palu dan Kabupaten Sigi. Peresmian itu dipusatkan di SMK Negeri 1 Palu, Kelurahan Lolu Selatan, Kamis (8/4/2021).

“RPS adalah sarana prasarana dasar bagi SMK untuk melakukan pembinaan monitoring dan evaluasi, atas keterlaksanaan hasil-hasil yang dicapai dalam penyelenggaraan pendidikan. RPS juga dipergunakan untuk mengukur tingkat efektivitas dan efisiensi di SMK, olehnya itu gedung tersebut sangat dibutuhkan bagi satuan pendidikan SMK,”kata Zalzulmida.

SMK sebagai lembaga vokasi yang dituntut untuk memiliki standar yang sama di dunia usaha dan industri. Tentunya standar tersebut dapat diwujudkan bukan hanya dari segi kompetensi, tetapi juga ditunjang dengan sarana prasarana yang lain, utamanya ruang praktik siswa.

“Karena dari RPS inilah siswa lakukan praktik, sebelum mereka benar-benar turun di industri melalui praktik kerja lapangan. Bukan SMK namanya jika tidak ada praktik,” ungkapnya.

Menurutnya, RPS di SMKN 1 Palu sangat luar biasa, demikian juga dengan peralatan-peralatan hampir seluruhnya menjadi standar yang sama dengan dunia usaha dan industri. Bahkan ada yang lebih baik.

“Jika semua SMK di Sulteng memiliki standar seperti itu, tentunya tidak diragukan lagi motto dari pada SMK bisa dan hebat, karena pastinya akan menghasilkan lulusan yang berkompeten. Semoga SMK di Sulteng dapat bersaing dengan SMK di Pulau Jawa, sehingga SMK bukan lagi dianggap satuan pendidikan kedua, namun dapat menjadi satuan pendidikan negeri yang primadona,” terangnya.

Zalzulmida yang juga Bunda Harapan Bangsa, mengajak masyarakat yang ingin menyekolahkan anaknya agar ke SMK, karena dari satuan pendidikan ini memberikan janji yang jelas. Artinya anak lulusan SMK dapat langsung bekerja dan bisa menciptakan lapangan pekerjaan.

Sementara itu, Kepala Bidang Pembinaan SMK Disdikbud Sulteng, Dr. Hatija Yahya mengatakan, sesungguhnya ada enam SMK yang diresmikan, tetapi satu SMK milik yayasan PGRI, sehingga hanya lima SMK yang diresmikan.

Diantaranya SMKN 1 Palu RPS Tata Boga, SMK 2 Palu RPS Multimedia dan Pertelevisian, SMKN 1 Sigi RPS Tehnik Kensaraan Ringan dan Agrobisnis Tanaman Pangan dan Holtikultura. SMKS Toveaku Palu RPS Tata Boga, dan SMKS Pancasila Palu, RPS Otomatisasi Tata Kelolah Perkantoran.

“Pembangunan RPS ini kita bangun menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK), yang dilaksanakan secara swakelola, bukan dengan konsep kontraktual. Makanya jika kita hitung dari nilai konstruksi jauh berbeda dibandingkan dengan harga kontraktual. Namun saksi mata saat ini bahwa pembangunan secara swakelola jauh lebih besar kualitasnya ketimbang dengan konsep kontraktual,” ujarnya.

Tahun 2021 bidang SMK kembali mendapatkan anggaran kurang lebih Rp 1 miliar untuk memberikan intervensi kepada 40 SMK yang ada di provinsi Sulteng.

“Olehnya itu hingga saat ini kami sudah melakukan ekspos terkait dengan pra desain dari setiap rehabilitasi. Alhamdulillah tahun ini banyak kita eksplor mulai dari SMK di Kota Palu, Sigi, Banggai Kepulauan, dan lainnya. Artinya SMK yang dibangun puluhan tahun lalu tetapi tidak pernah tersentuh untuk rehabilitasi, termasuk SMKN 1 Palu kita akan intervensi ke depannya,” ujarnya.

Hatija mengatakan, konsep pelaksanaan pendidikan vokasi adalah pendekatan industrial yang ada di sekolah, sehingga bangunannya akan dibangun menyerupai bangunan industri yang ada di luar. Olehnya itu di 2021 beberapa SMK di Palu dan lainya akan diubah perwajahannya, sehinggga nanti akan menjadi wadah promosi.

Peresmian itu juga dihadiri oleh Kepala Disdikbud Sulteng, Irwan Lahace, serta Kepala Cabang Dinas dan beberapa Kepala SMK di Palu dan Sigi. UTM

Pos terkait