BESUSU TENGAH, MERCUSUAR – Lembaga Pengembangan Pendidikan Sulawesi Tengah (LP2ST) melaksanakan seminar bertajuk “Wajah Pendidikan Vokasi di Sulawesi Tengah”. Kegiatan itu dilaksanakan sebagai bentuk upaya pengembangan kualitas pendidikan di Sulteng, khususnya di bidang vokasi.
Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Dewan Pembina LP2ST, Muhammad Ali Kadir, Presiden Direktur LP2ST, Andi Aril Pattalau, Kepala Disdik Sulteng, Yudiawati Vidiana Windarrusliana, Kepala Disnakertrans Suleng, dan Ketua Askindo Sulteng. Sementara untuk pesertanya, yakni Kepala SMA se-Sulteng, perguruan tinggi se-Sulteng, lembaga pendidikan non formal se-Sulteng, asosiasi profesi se-Sulteng, hingga masyarakat pemerhati pendidikan di Sulteng.
“Sebagai dewan pembina, suatu kebanggaan bagi kami dari LP2ST bisa menyelenggarakan seminar pendidikan regional ini, sebagai bentuk sumbangsih kami sebagai organisasi non pemerintah, dalam memberikan kontribusi pemikiran bagi pendidikan di Sulteng. Program pendidikan vokasi merupakan salah satu cita-cita dan program bapak Gubernur Sulteng,” kata Dewan Kehormatan LP2ST, Muhammad Ali Kadir, Kamis (25/1/2024).
Pihaknya menambahkan, Sulteng saat ini menjadi daerah industri di belahan timur Sulteng, dan sudah menjadi rahasia umum, banyak angkatan kerja muda kita yang belum bisa mengakses secara proporsional di dalam Industri pertambangan di Morowali, Morowali Utara dan Banggai.
“Kami juga mendukung kampanye bapak Gubernur Sulteng, yang beberapa tahun lalu mencanangkan program ‘semua bisa kerja’. Artinya bapak gubernur sudah memimpikan bahwa pertumbuhan Sulteng yang banyak memberikan kontribusi di sektor pertambangan, yang akan dikelola oleh anak–anak muda Sulteng yang memiliki kompetensi di dunia kerja, sehingga bisa bersaing dengan angkatan kerja dari daerah lain,” terangnya.
Seminar pendidikan ini adalah bagian dari upaya para akademisi, praktisi dan pemerhati Pendidikan di Sulteng untuk kembali memikirkan jalan terbaik bagi masa depan daerah Sulteng untuk anak cucu nantinya, sehingga pendidikan yang mereka lalui memiliki masa depan dalam dunia kerja yang serba kompetitif dan serba kompetensi.
Sementara itu, Kepala Disdik Sulteng, Yudiawati Vidiana Windarrusliana mengatakan, seminar ini sangat penting, karena pendidikan vokasi atau pendidikan kejuruan dapat mencetak tenaga kerja siap pakai yang terampil, sesuai dengan spesifikasi kerja yang dibutuhkan oleh pasar industri.
“Kita bersyukur sepanjang 2023, kinerja pembangunan Sulteng mendulang sejumlah pencapaian positif, misalnya pertumbuhan ekonomi mencapai 13 persen, IPM mencapai 70,95 atau masuk kategori tinggi, tingkat pengangguran terbuka 2,95 persen, Investasi asing Sulteng nomor tiga secara nasional dan diikuti pendapatan fiskal daerah sebesar 1,95 triliun atau bertambah dua kali lipat dari tahun sebelumnya sebesar 900 Miliar pertahun,” jelasnya.
Dengan data tersebut, pihaknya sangat mengapresiasi dan mendukung komitmen seluruh pihak terhadap pengembangan sektor pendidikan vokasi, sebagai opsi guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia daerah dan juga implikasinya terhadap program ‘semua bisa kerja’, melalui percepatan penyediaan tenaga kerja terampil untuk pembangunan ekonomi. UTM