TANAMODINDI, MERCUSUAR – Kembali turut serta dalam seruan Gerakan Cerdas Memilih (GCM) bersama RRI Palu, Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Palu ajak pelajar dan pemuda di Kota Palu jadi pemilih yang cerdas di Pemilu 2024. Hal ini disampaikan pada Parlemen Menjawab Sesi II, Selasa (29/8/2023), yang berlangsung di halaman SMA AL-Azhar Mandiri, yang diikuti oleh seluruh siswa-siswi SMA se-Kota Palu juga anak binaan.
Parlemen Menjawab Sesi II ini kembali menghadirkan anggota DPRD Sulteng, yakni Ketua Komisi IV, Alimuddin Paada, beserta satu orang anggota komisinya. Selain itu, hadir juga Ketua KPU Kota Palu, Idrus, Ketua Bawaslu, Ivan Yudharta, serta Kepala Seksi Pengawasan LPKA Palu, I Putu Arta Wibawa, mewakili Kepala LPKA Palu.
Kegiatan ini dikemas dalam bentuk talkshow dan dialog interakti bersama dengan para pelajar, yang disiarkan langsung lewat kanal Youtube RRI Palu. Kegiatan ini pun bertujuan sebagai bentuk edukasi RRI Palu, KPU, dan Bawaslu Palu, dan LPKA Palu, kepada pelajar sebagai calon pemilih muda di Pemilu 2024.
“Sebagai pelajar, sangat penting untuk mengetahui esensi dari Pemilu ini, yang akibatnya sangat berpengaruh pada masa depan bangsa. Oleh karena itu, para pemilih muda harus menjadi cerdas dalam memilih kandidatnya di Pemilu 2024,” ucap Alimuddin.
Dalam kegiatan ini dibahas mengenai persyaratan detail terkait calon pemilih, tata cara memilih pemimpin yang baik, dan kiatmempersiapkan diri sebagai pemilih muda Pemilu di 2024 mendatang. Putu Arta pun menyampaikan, agar para pemuda menjadi pemilih yang cerdas dalam kontestasi politik tersebut.
“Seperti data-data yang telah kita peroleh, di 2045 nanti Indonesia akan didominasi oleh kaum usia muda. Artinya keberlangsungan negara ini ada di tangan anak muda nantinya. Olehnya, mulai dari sekarang, ayo mulai gunakan hak politiknya, hak suaranya sebagai orang Indonesia. Jadilah pemilih yang cerdas di 2024 mendatang,” terangnya kepada peserta.
Sementara itu, Ketua KPU Kota Palu, Idrus, mebeberkan, hampir 80 persen calon pemilih pada Pemilu 2024 mendatang adalah kaum muda. Ia menyebutkan, ini moment besar yang harus dimanfaatkan.
“Jika tidak, kita akan kehilangan suara-suara muda yang punya potensi intelektualitas yang tinggi untuk bangsa ini,” sambungnya.
Diharapkan lewat kampanye seperti ini, akan menyadarkan para anak muda di Indonesia untuk dapat menggunakan hak suaranya dengan baik, dalam menentukan masa depan Indonesia di Pemilu 2024. */JEF