PETOBO, MERCUSUAR – Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Palu menggandeng Badan Musyawarah Adat (BMA) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), untuk menanamkan budaya dan adat istiadat bagi seluruh anak binaan.
Kepala LPKA Palu, Revanda Bangun didampingi oleh Kepala Subbagian Umum, Andi Nuryadin, menyambut tim BMA Sulteng yang dipimpin Penasihat BMA Provinsi Sulteng, Suaib Djafar, Rabu (31/1/2024).
“Selamat datang di LPKA Palu, bangga bisa menerima kedatangan BMA Sulteng di rumah kami. Tentu hal ini akan menjadi penyemangat dalam memahami budaya-budaya daerah,” sambut Revanda.
Ia pun turut menjelaskan keberagaman budaya dan suku memiliki warisan adat istiadat, yang menjadi bagian dari identitas bangsa. Sebagai bagian dari warisan tersebut kata dia, kita harus memahami pengertian adat istiadat, maka dari itu sangatlah penting diberikan sejak usia dini.
“Ya benar nantinya kita akan laksanakan perjanjian kerja sama (PKS) bersama BMA Sulteng, agar sinergitas antara kedua pihak terjalin dengan baik. Bentuk tindak lanjut dari kegiatan ini, nantinya kami akan mengenalkan lebih spesifik tentang budaya-budaya adat yang ada di Sulteng, kepada para anak binaan,” jelas Revanda.
Selain memberikan penanaman budaya bagi para anak binaan, Revanda berharap jalinan kerja sama ini, ke depannya dapat menampilkan ciri khas pada bagian gedung LPKA Palu.
“Tentu selain memberikan edukasi ataupun pemenuhan hak rekreasional tentang budaya, besar harapan agar gedung LPKA Palu memiliki ciri khas daerah Sulteng, pastinya tidak terlepas dari bimbingan serta arahan dari BMA Sulteng,” tambahnya.
Sementara itu, Suaib Djafar menyampaikan, pihaknya siap untuk membangun kerja sama dalam meningkatkan, maupun melestarikan budaya-budaya adat daerah Sulteng.
“Dua kali datang di LPKA Palu, suasananya masih sama, sangat nyaman dan penuh kehangatan. Semoga hal baik ini dapat terus berlanjut, apalagi seluruh anak binaan merupakan putra daerah yang wajib memahami unsur-unsur budaya,” pungkasnya. */JEF
