SILAE, MERCUSUAR – Halal Center LPPM Universitas Tadulako (Untad) bekerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), menggelar Pelatihan Pendamping Proses Produk Halal (PPH) Gelombang III tahun 2024, Selasa (5/11/2024), di Hotel Swiss Bell secara hybrid. Pelatihan ini dilakukan untuk mempercepat sertifikasi halal produk makanan dan minuman usaha mikro kecil (UMK),
Kepala Halal Center Untad, Budi, S.Pd., M.Pd, dalam laporannya mengatakan, pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah pendamping PPH yang kompeten di Kota Palu, terutama UMK di area Untad. Selama pelatihan, peserta diberikan materi yang komprehensif mengenai regulasi produk halal, prosedur sertifikasi halal, serta teknik pendampingan UMKM.
“Melalui PPH, diharapkan dapat menciptakan kader PPH yang memiliki dedikasi tinggi dan IMTAQ dalam mewujudkan sertifikasi halal produk makanan dan minuman UMK,” paparnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), Dr. Lukman Nadjamuddin, M.Hum dalam sambutannya menyampaikan, pihaknya telah melakukan upaya untuk memberikan jaminan halal terhadapberbagai produk terutama yang ada di area kampus Untad.
”Mengingat pentingnya nilai halal suatu produk, maka sangat ironi jika kantin-kantin yang ada di sekitar kampus justru tidak tersertifikasi halal. Karena itu, saya kira ini perlu menjadi agenda yang diutamakan agar seluruh kantin memberikan kepastian atau memberikan jaminan, bahwa produk yang dijual berstatus halal. Hal ini penting agar Untad dapat menjadi contoh teladan, agar para pelaku usaha yang ada di sekitar maupun internal dapat lebih memberikan kepastian produk yang mereka jual terutama pada produk makanan,” ujarnya.
Pada kesempatan lainnya, Rektor Untad yang diwakili Wakil Rektor Bidang Akademik, Dr. Eng. Ir. Andi Rusdin, S.T., M.T., M.Sc mengatakan, bahwa Perguruan Tinggi memiliki tanggung jawab terkait status halal yang ada di lingkungan kampus.
“Dengan keberadaan Halal Center, kita berharap Untad dapat mengambil peran yang lebih aktif dalam memastikan kehalalan produk, khususnya di lingkungan kampus dan masyarakat sekitar. Sebagai institusi pendidikan tinggi, Untad memiliki tanggung jawab moral untuk memastikan bahwa seluruh sivitas akademika dan masyarakat dapat mengonsumsi makanan yang halal dan terjamin kualitasnya. Hal ini sejalan dengan visi Untad untuk menjadi pusat keunggulan dalam berbagai bidang, termasuk pengembangan industri halal,” ujarnya.
Pelatihan turut menghadirkan beberapa pemateri, di antaranya Budi, S.Pd., M.Pd, Dr. Yusdin Bin M. Gagaramusu, Lc, M.Ed, Dr. Syamsul Bahri Dg. Parani, SE, MM, Dr. Irwan Waris, M.Si, Prof. M. Sulaiman Zubair, S.Si.,M.Si.,Ph.D.,Apt dan Dr. Haeruddin Tobigo, SE.,MM
Untad berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan industri halal di Sulteng. Melalui Halal Center LPPM, berbagai program dan kegiatan akan terus dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya sertifikasi halal. Dengan demikian, diharapkan Untad dapat menjadi pusat rujukan dalam pengembangan industri halal di Indonesia Timur. */JEF