PANAU, MERCUSUAR- Camat dan lurah merupakan pimpinan di wilayah masing-masing, sehingga keamanan lingkungan turut menjadi tanggung jawab mereka, apalagi apabila terdapat paham-paham radikalisme yang mencuat di lingkungannya, sehingga menjadi bibit lahirnya terorisme.
Demikian dikatakan, Wali Kota Palu, Hidayat, saat membuka secara resmi kegiatan Pembekalan Pemahaman Tentang Terorisme, di Aula Kantor Kecamatan Tawaeli, Selasa (15/10/2019).
Hidayat mengatakan seharusnya sebagai umat Islam dapat mencontoh perilaku dan perbuatan Nabi Muhammad SAW yang dimana akhlak Nabi Muhammad sangatlah santun dan luar biasa terhadap sesama.
“Bayangkan beliau (Nabi Muhammad) yang sudah diludahi dan diapapun itu, beliau tidak ada sedikitpun niat untuk membalasnya. Justru beliau menjenguk pelakunya saat sakit,” katanya.
Wali Kota menyampaikan, sejauh ini pihaknya terus melakukan upaya-upaya untun menangkal berkembangnya pemahaman radikal. “Kita ingin menangkal paham-paham yang tidak sejalan yang notabene mengganggu ketertiban maupun paham-paham yang mengatasnamakan agama tapi tidak sesuai,”ungkap Hidayat.
Menurut Wali Kota, apa yang dilakukannya selama ini adalah menangkal paham-paham radikal yang betul-betul berkedok agama, sehingga apabila dibiarkan itu sangatlah berbahaya bagi keamanan di wilayah Kota Palu.
“Coba kita amati beberapa tahun lalu, sering terjadi perkelahian anak-anak muda antar kelurahan di Kota Palu. Kalau mau ditanya mereka apa yang menyebabkan itu, mereka pun sebenarnya tidak tahu,” lanjutnya.
Itulah sebabnya, kata Hidayat, perlunya memperkuat Satgas K5 dan lembaga adat untuk menjaga nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Kaili yaitu nilai kekeluargaan, toleransi, dan kegotongroyongan.
Kegiatan itu dilaksanakan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Palu menggandeng Polisi Daerah (Polda) Sulawesi Tengah, yang dihadiri para camat, lurah, Satgas K5, Lembaga Adat, Suro Lembaga Adat, dan para pengurus Masjid (Imam dan pegawai syara’) se-kota Palu. ABS