TOLITOLI, MERCUSUAR – Aksi demontrasi mahasiswa di Tolitoli kembali digelar. Kali ini dilakukan di Markas Polisi Resort Tolitoli, menuntut kepolisian stop kekerasan menyusul meninggalnya Randy mahasiswa di Kendari dalam aksi penolakan revisi UU KPK dan Revisi KUHP.
Aksi demonstrasi damai yang digelar mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi di Tolitoli itu diwarnai aksi bakar ban di depan Markas Polres Tolitoli sambil berorasi secara bergantian mengungkapkan keprihatinan terhadap aksi kekerasan yang dialami sejumlah mahasiswa di daerah yang bahkan berujung kematian.
Sejumlah mahasiswa mendesak Kapolres Tolitoli, AKBP Edy Purwoko menemui mereka untuk memberi penjelasan seputar kekerasan yang diduga dilakukan aparat kepolisian di tengah aksi menyuarakan pendapat memprotes revisi sejumlah Undang-Undang yang terjadi di beberapa daerah.
Menurut mereka dalam orasinya, mahasiswa adalah bagian dari suara rakyat, mahasiswa generasi masa depan bangsa yang memiliki hak menyuarakan aspirasi rakyat yang harus dilindungi oleh negara tanpa ada kekerasan.
Karena itu, mahasiswa Tolitoli meminta stop terjadi kekerasan. Mereka menilai polisi adalah alat negara yang melindungi masyarakat dari aspek keamanan.
Kapolres Tolitoli, AKBP Hendro Purwoko, SIK,MH mendatangi dan bersama-sama sejumlah korlap aksi mahasiswa memberikan penjelasan sekitar tugas kepolisian dalam menjaga keamanan masyarakat dan mahasiswa dalam menyampaikan pendapat di depan umum.
“Kami pihak kepolisian akan terus menjaga dan melindungi masyarakat dalam penyampaian aspirasinya tanpa kekerasan. Karena itu saya berterima kasih kepada seluruh mahasiswa di Tolitoli yang melakukan aksi dengan aman dan damai. Kondisi ini agar terus terjaga di daerah kita,” harap Hendro Purwoko.
Sebelum mahasiswa membubarkan diri, aksi mereka diakhiri dengan melaksanakan salat gaib berjamaah di halaman Mapolres Tolitoli yang diikuti pimpinan dan anggota Polres dan sejumlah mahasiswa yang melakukan aksi damai mengirimkan do’a kepada rekannya Randy yang meninggal dalam aksi mahasiswa di Kendari Sulawesi Tenggara.MP