Mahasiswa Filipina Kuliah di Unismuh

MAHASISWA FILIPINA

PALU, MERCUSUAR – Rektor Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Palu Dr Rajindra menerima dua mahasiswa dari University of Mindanao Filipina, untuk mengikuti program Sea Teacher atau pertukaran mahasiswa Internasional yang merupakan kerja sama antara Unismuh Palu dengan SEAMOE.

“Mahasiswa Filipina ini satu bulan di Palu, mereka nanti akan praktik mengajar di sejumlah sekolah yang ada di Palu, salah satunya ada di SMA Madani. Mereka akan mengajar mata pelajaran bahasa Inggris untuk siswa kelas 2 SMA,” ujarnya, Selasa (20/8/2019).

Dua mahasiswa itu bernama Mariel Ann T. Andres dan Leo Dominic C. Espina, dari University of Mindanao Filipina.

Menurut Sekretaris Kantor Urusan Internasional (KUI) Unismuh Palu, Ernita Sari,  kedua mahasiswa ini baru pertamakali ke Indonesia khususnya di Palu, Sulawesi Tengah. Saat ini keduanya masih duduk di semester 7 pada universitasnya.

Kata Ernita, mereka juga akan diikutkan dalam kegiatan-kegiatan kemahasiswaan Unismuh Palu.

Leo Dominic C. Espina, mahasiswa filipina mengaku, kesannya pertamakali ke Unismuh Palu sangat senang, sebab ada rasa kekeluargaan dan sangat terbuka.

“Pihak Unismuh Palu memperlakukan kami dengan sangat baik. Kami mengucapkan simpati atas warga Palu dan sekitarnya yang kehilangan rumah dan keluarganya ketika bencana terjadi beberapa waktu lalu,” kata Leo dan Mariel.

Menurut Leo, pihaknya bersama temannya Mariel tidak ada rasa takut ke Palu sebab di negaranya juga pernah terjadi gempa bumi seperti itu, namun pihaknya simpati atas bencana tersebut.

“Kami juga akan belajar tentang budaya Indonesia khususnya di Palu. Selain itu kami juga akan mengenalkan budaya tradisional Filipina melalui lagu,” ungkapnya.

Sebelumnya, Rektor Unismuh Palu, Dr. Rajindra melepas tiga mahasiswa Unismuh Palu untuk mengikuti program yang sama di Filipina.  

Rajindra mengatakan, program ini akan menjadi program rutin kampus biru Unismuh Palu dan berupaya menambah dari segi kuantitas yang dikirim, karena program ini dinilai mengandung banyak manfaat, diantaranya dari segi kompetensi keilmuan.

“Mahasiswa bisa mendapatkan banyak ilmu yang tidak bisa mereka dapatkan di Unismuh Palu, namun mereka bisa dapatkan di lapangan. Begitu juga dengan lapangan tempat mereka praktik, berbeda yakni berada di negara orang lain, sistem mengajarnya juga berbeda sehingga bisa menambah pengalaman dan ilmu, selain juga terkait budaya dapat terjadi pertukaran budaya,” ujarnya.UTM

 

 

Pos terkait