BESUSU BARAT, MERCUSUAR – Makam jenazah murid sekolah dasar (SD) di Kelurahan Donggala Kodi, yang merupakan korban pembunuhan usai diduga mengalami kekerasan seksual, dibongkar oleh pihak kepolisian, Senin (13/11/2023). Pembongkaran itu dilakukan, menindaklanjuti permintaan pihak keluarga korban, untuk dilakukan autopsi terhadap jasad korban.
Polresta Palu mendatangkan dokter forensik dari rumah sakit di Sulawesi Selatan, untuk memeriksa adanya tanda-tanda kekerasan terhadap korban. Proses pengangkatan jasad korban dari liang kubur dimulai sekira pukul 09.00 wita, yang disaksikan langsung pihak keluarga korban.
Sebelumnya, Kapolresta Palu, Kombes Pol Barliansyah mengungkapkan, dalam penanganan kasus terhadap korban pembunuhan pihaknya tetap eken bekerja secara profesional dan transparan.
“Tidak ada yang kita tutup-tutupi dalam penanganan kepada tersangka,” ujarnya.
Terkait dengan pendalaman adanya dugaan kekerasan seksual, makanya dibutuhkan pemeriksaan yang lebih mendalam dengan dilakukannya autopsi.
Seperti diketahui, seorang bocah berumur 8 tahun, warga Kelurahan Donggala Kodi ditemukan meninggal dunia dalam keadaan telanjang, diduga jenazah merupakan korban pencabulan, Selasa (31/10/2023) malam. Temuan jasad korban yang masih duduk dibangku Sekolah Dasar (SD) itu menggegerkan warga setempat.
Paman korban, AH mengungkapkan, sebelumnya korban dinyatakan hilang sejak Selasa sore, setelah ditelusuri pihak keluarga ada beberapa saksi yang melihat terduga pelaku bersama korban.
“Setelah salat magrib, anak ini sudah dicari-cari dan tidak didapat, tapi banyak yang lihat kalau dia (korban) bersama seseorang mengunakan sepeda,” jelasnya, saat di temui di sela-sela pemakaman korban, Rabu (1/11/2023).
Dia melanjutkan, setelah pihak keluarga mendapat informasi, maka pihak keluarga bersama ibu korban mendatangi rumah terduga pelaku, untuk menanyakan keberadaan anaknya. Awalnya terduga pelaku memberikan informasi yang tidak benar. Setelah beberapa saat, pelaku dan orang tua pelaku menuju suatu tempat yang ditunjukan terduga pelaku di sebuah lorong. Keluarga pun histeris melihat kondisi korban di semak-semak dalam keadaan telanjang.
“Didapat sudah telanjang, lehernya biru, giginya ompong, di bagian selangkangan terdapat luka,” jelas paman korban.
Usai dilaporkan ke pihak yang berwajib dan melakukan olah TKP, korban langsung dievakuasi ke RS Bhayangkara untuk dilakukan visum, tetapi hingga pemakaman selesai, paman korban mengaku pihak keluarga belum menerima hasil visum tersebut.
AH berharap, pihak kepolisian bisa memberi hukuman seadil-adilnya kepada pelaku. Pihak keluarga juga meminta pihak berwajib untuk menegakan hukum seadilnya-adilnya, mengingat terduga pelaku adalah anak dari seorang pensiunan polisi. AMR