Malam Kedua KBF 2018 Usung Tema Tradisi

SENI TRADISI – Penampilan musik Teku-teku oleh Sanggar Seni Teku-teku Nomoni SMP Negeri 15 Palu, yang dibina oleh Dewan Kesenian Kota Palu. FOTO: DOK IWAN DG MPALATA

BARU, MERCUSUAR – Malam kedua pelaksanaan Kampung Baru Fair (KBF) 2018, Jumat (22/6/2018), mengusung tema Tradisi. Dengan tema ini, para pengisi acara menampilkan kesenian tradisional khas Kaili.

Penampilan dibuka dengan penampilan band lokal Palu, Sarara 27, yang membawakan lagu Tananggu Kaili. Selanjutnya, kegiatan dimeriahkan dengan Tari Pontanu dari Sanggar Seni Souraja. Tari Pontanu merupakan tarian yang dilakukan oleh sekelompok anak gadis, dengan gerakan seperti sedang menenun. Tari ini dipopulerkan oleh maestro kebudayaan Sulteng, Alm. Hasan Bahasyuan.

Acara inti dari tema pada malam kedua pelaksanaan KBF ini, adalah talkshow budaya, yang menghadirkan tiga pembicara, yakni KH Qasim Saleh, Ust. Husein H Muh Saleh, serta tokoh muda Kampung Baru, Ridha Saleh. Talkshow ini membahas mengenai sejarah Kampung Baru dan peranan tokoh-tokoh dari Kampung Baru terhadap Kota Palu, Sulawesi Tengah, hingga nasional.

Penampilan seni tradisional terakhir ditutup oleh penampilan musik Teku-teku oleh Sanggar Seni Teku-teku Nomoni SMP Negeri 15 Palu, yang dibina oleh Dewan Kesenian Kota Palu. Penampilan penutup ini mendapat atensi yang meriah dari pengunjung yang memadati panggung utama KBF 2018.

Pelaksanaan KBF 2018 sendiri akan berakhir pada Sabtu (23/6/2018) malam. Malam terakhir pelaksanaan KBF ini akan mengusung tema Urban, di mana nantinya akan menghadirkan grup band ibu kota, Steven and Coconut Treez. JEF

Pos terkait