BALAROA, MERCUSUAR – Warga Jalan Manggis masih ada yang belum mendapatkan Hunian Tetap (Huntap). Dimana penyintas ini telah lama menunggu kepastian untuk mendapatkan rumah tinggal. Fitriani yang merupakan korban likuefaksi Balaroa, sejak 2018 lalu, mengikuti pendataan pendaftaran pengambilan Huntap yang diedarkan dari kantor Kelurahan Balaroa, namun hingga saat ini, dirinya belum mendapat kejelasan soal Huntap.
Karena lama menunggu, akhirnya Fitriani pun meluapkan kekesalannya di media sosial, dia memposting keluhan mengenai Huntap dengan menulis di akunnya “sampai sekarang cuma di janji-janji trus di kelurahan pasti dapat!! tapi sampai sekarang blum ada” tulisnya, Minggu (13/12/2020).
Saat dikonfirmasi, Fitriani mengungkapkan bahwa, “Semua tetangga saya yang di Balaroa sudah dapat semua saya heran kenapa saya belum dapat Huntap, saya belum dapat pangggilan,”ujarnya.
Menanggapi hal itu, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Palu, Bambang Sabarsyah, mengatakan, jika melihat formulir yang ditunjukan Fitriani bahwa dia mendaftar Huntap Tondo yang dibangun pihak Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dan huntap itu memang belum ada sebab belum ada pembangunan dari pihak PUPR.
Untuk itu, Fitriani diminta datang Ke Kantor BPBD Jalan Baruga untuk mendapatkan informasi yang lebih jelas, sebab selama ini tidak ada mencari info di BPBD, sehingga menurut Bambang telah terjadi kesalahpahaman, nanti di BPBD upayakan didaftarkan untuk mendapatkan Huntap yang dibangun para donatur.
Menurut Bambang, sejauh ini BPBD Palu telah menyerahkan kunci Huntap mencapai 1.211 kepada Kepala Keluarga di lingkungan Cinta Kasih yang dibangun Buddha Tzu Chi. Proses pembagian kunci dilakukan setelah calon penerima menjalani verifikasi persyaratan.
Bambang menjelaskan, saat ini jumlah Huntap yang tersedia di Kelurahan Tondo totalnya 1.575 unit Masing-masing bantuan Yayasan Buddha Tzu Chi sebanyak 1500 unit dan bantuan AHA Center sebanyak 75 unit. ABS