Masih Banyak Sekolah Belum Direhab

SEKOLAH - Copy

LERE, MERCUSUAR – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Palu, Ansyar Sutiadi menegaskan, masih banyak sekolah di Kota Palu belum bisa direhab, karena keterbatasan anggaran dari pemerintah. Sehingga sekolah tersebut, hingga kini masih menggunakan tenda, maupun kelas semi permanen.

Saat ini masih banyak pihak swasta, memberikan bantuan rehab sejulah sekolah di Kota Palu dan pekerjaannya masih terus berjalan hingga kini. Makanya sekolah diminta untuk bisa bersabar hingga adanya anggaran untuk rehab seluruh sekolah.

“Sekolah yang masih menggunakan kelas darurat di Petobo, sebanyak lima SD negeri dan swasta, kemudian di Boyaoge ada dua sekolah negeri, kemudian di Balaroa ada tiga sekolah negeri,” katanya, belum lama ini.

Selanjutnya Palu Utara, Bamba, masih ada sekitar 10-an sekolah menggunakan sekolah darurat,” ungkapnya.

“Saat ini kita lagi konsentrasi mencari lahan untuk pembangunan sekolah, jika sudah ada lahan baru, kami rencananya membangun sekolah permanen,” ungkapnya.

Pihaknya masih mengalami keterbatasan lahan di lokasi-lokasi yang terdampak likuifaksi dan tsunami.

“Hingga saat ini kami belum dapat lahan untuk pembangunan sekolah permanen,” ungkapnya.

Sebenarnya kata Ansyar, sudah ada yang menawarkan lahan seperti di Jalan Sungai Manonda, namun pihaknya ingin memastikan apakah lahan itu masuk zona merah atau tidak.

“Tanah yang ditawarkan di Jalan Sungai Manonda ini, merupakan tanah yang dijual, dan tentunya jika lahan ini cocok, mungkin dibeli oleh pemerintah,” katanya.

Namun kata Ansyar, jika ada lahan yang mau dihibahkan masyarakat untuk pembangunan sekolah, pihaknya sangat bersyukur.    

“Kami sangat berharap ada masyarakat yang ingin menghibahkan tanahnya, karena banyak pihak swasta yang ingin membantu, tetapi kendala kita dilahan,” ujarnya.

Ansyar mengaku, pihak ketiga yang pasti akan membantu pembangunan sekolah di Kota Palu adalah pihak Kompas, yang akan membangun dua sekolah.

“Olehnya itu kami berharap kepada pihak swasta yang membangun sekolah agar betul-betul memperhatikan mutu dan kualitas. Insya Allah kami akan monitoring dan evaluasi terkait mutu dan kualitas itu, karena pembangunannya itu di pihak swasta semua, kita hanya menerima hasil,” katanya.

Terkait target, kata Ansyar, enam bulan dari sekarang pembangunan itu sudah selesai. Pihaknya berharap lebih cepat lebih baik, agar fasilitas sekolah baru ini bisa segera digunakan oleh peserta didik. UTM

 

Pos terkait