TALISE, MERCUSUAR – Masyarakat di Kota Palu khususnya dan Sulawesi Tengah (Sulteng) pada umumnya, membutuhkan pengetahuan dan informasi yang benar terkait potensi gempa dan tsunami di wilayah Kota Palu dan Sulteng. Hal ini sangat penting, agar masyarakat di wilayah tersebut, dapat benar-benar sigap dan bereaksi dengan benar, saat dua bencana tersebut terjadi.
Demikian dikatakan Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Geofisika Kelas I Palu, Hendrik Leopatty, S.Si, pada diskusi terkait fenomena gempa di Sulteng dan kesiapan kita menghadapinya, yang dilaksanakan di Warkop PINBUK, Kelurahan Besusu Tengah, Kamis (27/9/2018) malam.
Kata Hendrik, masyarakat jangan hanya menggantungkan soal upaya penanganan dan peringatan dini menghadapi bencana, kepada pemerintah. Kelompok-kelompok masyarakat dan individu yang memiliki pengetahuan soal kebencanaan, utamanya gempa dan tsunami, punya peran untuk menyebarluaskan informasi ke masyarakat.
Dirinya juga mengatakan, pihak Stasiun Geofisika Kelas I Palu, terbuka untuk bermitra dengan kelompok-kelompok masyarakat dan institusi pendidikan, seperti sekolah. Pihaknya terbuka untuk melaksanakan sosialisasi tanggap bencana, di lingkungan institusi pendidikan, utamanya di kawasan-kawasan yang dinilai rawan terjadi bencana.
Untuk Sulteng sendiri kata dia, khusunya wilayah Kota Palu, kehadiran sesar Palu-Koro, menjadikan wilayah Kota Palu sebagai salah satu wilayah rawan gempa. Untuk itu kata dia, pengetahuan tentang dampak sesar tersebut dan pengetahuan tanggap bencana, penting untuk diketahui oleh masyarakat.
Pihaknya juga menghimbau agar masyarakat jangan mudah percaya dengan isu-isu atau berita hoaks terkait kemungkinan terjadinya bencana. Pihaknya menyarankan masyarakat atau individu yang mendengarkan informasi-informasi tersebut, agar dapat menghubungi pihak Stasiun Geofisika Kelas I Palu, untuk melakukan konfirmasi terkait kebenaran informasi tersebut.
Pihaknya juga memastikan, dengan tipologi yang ada, potensi gempa besar di jalur sesar Palu-Koro, kemungkinannya untuk terjadi cukup kecil. Untuk tsunami sendiri, dengan berdasarkan fakta sejarah, bahwa di kawasan Teluk Palu pernah terjadi tsunami, pihaknya terus melakukan sosialisasi untuk penyebaran informasi terkait langkah-langkah yang harus dilakukan jika terjadi tsunami dan cara evakuasi kepada masyarakat, utamanya yang tinggal di pesisir pantai. JEF