BESUSU TENGAH, MERCUSUAR – Pemerintah Kota Palu melalui Dinas Pariwisata Kota Palu, terus berupaya untuk menggeliatkan kembali dunia pariwisata di kota tersebut, pasca bencana 28 September 2018 lalu. Salah satunya adalah dengan melaksanakan pelatihan-pelatihan, untuk peningkatan kapasitas pelaku usaha pariwisata dan masyarakat yang bermukim di sekitar lokasi destinasi wisata.
Salah satu kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata Kota Palu adalah Pelatihan Tata Kelola Destinasi Wisata, yang dilaksanakan di salah satu hotel di Kota Palu, Senin (22/4/2019). Kegiatan ini diikuti oleh masyarakat yang bermukim di sekitar lokasi destinasi wisata di Kota Palu, yang diwakili oleh masing-masing Ketua LPM dari tiap kelurahan.
“Pelatihan ini juga mengikutkan peserta dari kelurahan yang terdampak bencana seperti Buluri, Petobo, serta Talise. Dalam kegiatan ini, juga akan dibahas bagaimana lokasi-lokasi terdampak bencana seperti lokasi likuefaksi di Petobo dan Balaroa, bisa dikelola menjadi destinasi wisata kebencanaan. Namun, untuk kawasan pantai, belum bisa kita sentuh, karena ada rencana pembangunan dari pemerintah pusat,” jelas Kepala Dinas Pariwisata Kota Palu, Ridwan Karim.
Lanjut Ridwan, lewat pelatihan ini diharapkan, wilayah yang punya destinasi wisata, agar dikelola dengan baik oleh masyarakat, sehingga dapat mengangkat perekonomian dan menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat, terutama yang terdampak bencana.
“Tinggal bagaimana dikemas agar menarik. Tergantung kreativitas masyarakat untuk mengelola, seperti Petobo, di sekitar lokasi likuefaksi, masyarakat bisa membuka pusat kuliner tradisional, pusat kerajinan tangan, atau informasi hal-hal terkait bencana yang melanda wilayah tersebut. Momen ini harus dimanfaatkan, dengan banyaknya orang dari luar yang datang ke Kota Palu, baik untuk sekedar melihat, maupun untuk meneliti,” lanjutnya.
Ridwan juga mengatakan, pada tahun 2019 ini, pihaknya fokus memberikan penguatan dan peningkatan kapasitas kepada pelaku usaha pariwisata dan masyarakat. Menurutnya, sebelum membangkitkan kembali dunia pariwisata di Kota Palu, terlebih dahulu harus melatih masyarakat, agar memahami tata kelola pariwisata yang baik.
“Setelah pelatihan ini, akan ada pendampingan dari dinas terkait,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Palu, Asri, dalam sambutannya mewakili Wali Kota Palu, meminta agar masyarakat kereatif dalam mengelola dan mengambil manfaat dari kawasan wisata yang ada di sekitarnya. Hal tersebut kata dia, tentunya harus didukung dengan pemahaman yang baik terkait tata kelola pariwisata. JEF