PALU, MERCUSUAR – Euforia libur panjang dalam suasana tahun baru, berpotensi menyebabkan angka Covid-19, meningkat dengan signifikan. Data dari Pusat Data dan Informasi Covid-19 Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) mencatat, dalam tiga hari pertama Januari 2021, telah terjadi penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 198 orang.
Menanggapi hal itu, Ketua Perhimpunan Sarjana dan Profesional Kesehatan Masyarakat Indonesia (PERSAKMI) Provinsi Sulteng, Dr. Muh. Ryman Napirah, S.KM., M.Kes turut bersimpati dengan kondisi yang ada. Kata dia, masyarakat cenderung telah berada pada kondisi acuh tak acuh terhadap peningkatan kasus Covid-19, yang masih sangat nyata berada di sekitarnya.
“Sehingga menyebabkan keterpaparan mereka yang cukup tinggi terhadap virus berbahaya ini. Kejenuhan psikis, dirasa menjadi penyebab utama hal tersebut,” ujar Dr. Ryman, belum lama ini.
Oleh karena itu, dosen FKM Universitas Tadulako (Untad) ini mengatakan, masyarakat perlu meningkatkan kembali kesadarannya. Menurutnya, masyarakat sebenarnya bisa berubah, jika menganggap Covid-19 ini merupakan ancaman, yang senantiasa mengintainya.
“Kolaborasi yang baik antara pemerintah dan masyarakat, dibutuhkan dalam memonitor perkembangan pandemi Covid-19 ini. Protokol kesehatan selalu harus digalakkan secara maksimal oleh masing-masing individu, dengan kontrol yang ketat,” ujarnya.
Lanjut Dr. Ryman, upaya tracking (pelacakan), tracing (penelusuran), dan testing (pengujian) maksimal, harus dilakukan baik di perbatasan, sarana modal transportasi, fasilitas publik, maupun komunitas. Kemudian, dengan adanya mutasi baru dari Covid-19 di beberapa Negara, serta vaksinasi yang nantinya akan dilakukan dengan segala pro kontranya, menurutnya yang terpenting dari semua itu adalah masyarakat harus sadar kembali tentang pentingnya melaksanakan 5 M, yakni mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, membatasi mobilitas dan interaksi, serta menjauhi kerumunan. CLG