MDMC Gelar Bukber

index

PALU-MERCUSUAR  Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Disaster Manajemen Center (MDMC) atau Lembaga Penanggulangan Bencana (LPB) Sulawesi Tengah, menggelar buka puasa bersama, yang digelar di salah satu rumah pengurus MDMC Sulteng.

Bendahara MDMC Sulteng, Siti Zubaedah, mengatakan kegiatan buka puasa bersama, sengaja digelar menjelang berakhir bulan puasa, karena ada beberapa alasan, diantaranya banyak pengurus MDMC masih terlibat dengan penanganan bencana di beberapa tempat, dan terus melakukan penuntasan laporan pertanggungjawaban, ke Pimpinan Pusat MDMC dan juga pelaporan ke PW Muhammadiyah Sulteng.

“Alhamdulillah, semua selesai menuntaskan tugasnya, termasuk teman-teman relawan, yang sedang mengerjakan program livelihood, sudah hampir semua menyelesaikan tahap pertama, sehingga sudah bisa kumpul lagi,” urainya.

Menurut Eda, sapaan akrabnya, lebih baik diundur kegiatan buka puasa bersama, tetapi lebih meriah, ketimbang memajukan kegiatannya, tapi tidak memberikan kesan yang kuat, tentang makna silaturahmi.

Sementara itu, Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulteng, Amin Parakkasi, yang membawakan tausiyah, memberikan pencerahan tentang silaturahmi dan makna puasa dalam menghadapi bencana.

“Muhammadiyah mengenal yang namanya ta’awun, artinya tolong menolong dalam kebaikan, konteksnya dalam kekinian, saat terjadi bencana, Muhammadiyah menjadi salah satu lembaga yang melakukan penanganan bencana, dengan mengirimkan ribuan relawannya,” ujar Amin.

Lanjut dia, dengan hadirnya Muhammadiyah dalam beberapa penanganan bencana, setidaknya memiliki tugas utama, selain menangani soalan bencana, juga menjalin silaturahmi dengan warga Muhammadiyah yang ada di tempat bencana, dan juga mencoba memberikan pemahaman yang positif tentang hadirnya Muhammadiyah.

Momen bulan puasa, di Sulteng, kata Amin lagi, sebenarnya kehadiran MDMC, sudah cukup lama, dan terus menabur kebaikan di bulan puasa, yang pahalanya tentu berlipat ganda, asal menjamin dalam setiap kebaikan, mengedepankan keikhlasan, tanpa mitovasi yang lain-lain.

“Muhammadiyah punya fikih kebencanaan, menjadi rujukan warga Muhammadiyah, dalam menangani bencana, insya Allah, momen bulan ramadhan, bisa membentuk kita menjadi manusia yang tangguh, sabar dan ikhlas,” tutup Amin. (NDA)

Pos terkait