BESUSU TENGAH, MERCUSUAR – Wali Kota Palu Hidayat bersama rombongan Dirut Bank Sulteng melihat pemasangan Kepala patung Ir.Soekarno yang akan dijadikan Monumen Mutiara Bangsa di tengah-tengah Taman Gor Palu Jalan Moh Hatta, Kelurahan Besusu Tengah.
Hidayat mengatakan untuk peresmiannya setelah perampungan ornamen-ornamen baik berupa lampu penerangan dan diorama sejarah kunjungan Ir.Soekarno rampung, maka Pemerintah Kota Palu mengundang Megawati yang merupakan salah satu ahli waris dari keluarga dari mantan presiden Indonesia pertama itu.
“Apalagi beliau (Ir. Soerkarno) adalah tokoh nasional dan presiden pertama Indonesia. InsyaAllah Ibu Megawati bersedia, jikapun tidak sempat hadir akan diwakili Ketua DPR RI, Puan Maharani,” ujar wali kota, usai meninjau langsung pemasangan kepala patung monumen tersebut, Kamis (11/6/2020).
Ia mengklaim pembangunan Monumen mutiara Bangsa ini untuk masyarakat Kota Palu, bukan untuk pemerintah apalagi dirinya seorang wali kota. Menurut Hidayat, monumen tersebut sebagai pembelajaran sejarah bahwa di Taman Gor, yang dulunya adalah Lapangan Gor pernah didatangi Presiden Ir.Soekarno dalam kunjunganya dan memberikan nama Mutiara untuk Bandara Mosovu.
“Ini adalah ikon baru bagi masyarakat Kota Palu, dimana bukan hanya diluar sana kita bisa lihat patung Soekarno, namun bisa dilihat setiap saat. Mohon jangan ada lagi persepsi lain dengan kehadiran patung bantuan CSR promosi dari Bank Sulteng ini,”ujarnya.
Kata Hidayat, patung Ir.Soekarno ini dibangun dengan adanya histori filosofinya, hal inilah yang coba diungkapkan dari makna pidato Ir.Soekarno pada tahun 1957. Dimana dalam pidato Soekarno menyatakan bahwa alam kita bagaikan Mutiara.
Salah satunya dimaknai ada rangkaian sosial, ada rangkaian alamnya. Olehnya ini akan digali terus, baik mutiara yang ada di sungai, mutiara yang di Laut, mutiara yang di gunung dan mutiara yang di bukit, semuanya satu rangkaian Mutiara, sehingga Kota Palu bisa disebut Kota lima dimensi.
Hidayat mengungkapkan, bahan Patung Soekarno yang didatangkan dari Boyolali merupakan tembaga impor dengan tinggi delapan meter dengan posisi berdiri menunjuk dan murni bantuan dari Bank Sulteng. ABS